Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim memuji program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Universitas Sumatera Utara (USU) yang melibatkan mitra lokal.
"Program MBKM pada tahun depan akan lebih ditingkatkan lagi. Saat ini sudah ada 50.000 mahasiswa se-Indonesia yang mengikuti program MBKM dan tahun depan targetnya 150.000 mahasiswa," ujar dia saat berdialog dengan mahasiswa dan dosen di Auditorium USU di Medan, Selasa (26/10).
Ia menyebutkan para rektor agar mengejar dan mempersiapkan program ini dengan baik.
Baca juga: Nadiem akan basmi kekerasan seksual dalam sistem pendidikan
"Mitra MBKM yang dibangun jangan hanya dari mitra kementerian saja, tapi juga mitra lokal. Saya senang USU sudah menerapkan hal tersebut," ujarnya.
Nadiem mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan oleh para rektor untuk mempercepat program MBKM di kampus yang dipimpinnya.
Ia menyebut pada tahun depan akan ada peningkatan pelaksanaan program itu.
Baca juga: Nadiem akan basmi kekerasan seksual dalam sistem pendidikan
"Jadi, yang pertama peningkatan program MBKM, kedua adalah peningkatan program Matching Fund. Program ini bentuk nyata dukungan dari Kemendikbudristek untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara lembaga perguruan tinggi dengan pihak industri," ujarnya.
Ia menjelaskan tentang program itu yang luar biasa untuk mendorong riset terapan di perguruan tinggi.
Ia menjelaskan perusahaan swasta atau nirlaba memberikan bantuan pendanaan riset yang kemudian langsung ditambahi dengan kementerian dengan besaran anggaran yang sama dengan yang diberikan oleh lembaga itu.
"Jadi langsung pemerintah nambahi. Kalau mereka kasih Rp1 miliar pemerintah kasih lagi Rp1 miliar. Ini luar biasa, jadi kampus harus kejar itu. Dan hebatnya lagi, program ini bisa dikolaborasikan dengan program MBKM, jadi menyatu semua programnya," katanya.
Ia menambahkan program prioritas ketiga yang perlu disiapkan perguruan tinggi adalah program Competitive Fund yang tahun depan berfokus pada eco green, blue energy, dan climate change.
"Tiga program itu harus bisa dijalankan oleh perguruan tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Program MBKM pada tahun depan akan lebih ditingkatkan lagi. Saat ini sudah ada 50.000 mahasiswa se-Indonesia yang mengikuti program MBKM dan tahun depan targetnya 150.000 mahasiswa," ujar dia saat berdialog dengan mahasiswa dan dosen di Auditorium USU di Medan, Selasa (26/10).
Ia menyebutkan para rektor agar mengejar dan mempersiapkan program ini dengan baik.
Baca juga: Nadiem akan basmi kekerasan seksual dalam sistem pendidikan
"Mitra MBKM yang dibangun jangan hanya dari mitra kementerian saja, tapi juga mitra lokal. Saya senang USU sudah menerapkan hal tersebut," ujarnya.
Nadiem mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan oleh para rektor untuk mempercepat program MBKM di kampus yang dipimpinnya.
Ia menyebut pada tahun depan akan ada peningkatan pelaksanaan program itu.
Baca juga: Nadiem akan basmi kekerasan seksual dalam sistem pendidikan
"Jadi, yang pertama peningkatan program MBKM, kedua adalah peningkatan program Matching Fund. Program ini bentuk nyata dukungan dari Kemendikbudristek untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara lembaga perguruan tinggi dengan pihak industri," ujarnya.
Ia menjelaskan tentang program itu yang luar biasa untuk mendorong riset terapan di perguruan tinggi.
Ia menjelaskan perusahaan swasta atau nirlaba memberikan bantuan pendanaan riset yang kemudian langsung ditambahi dengan kementerian dengan besaran anggaran yang sama dengan yang diberikan oleh lembaga itu.
"Jadi langsung pemerintah nambahi. Kalau mereka kasih Rp1 miliar pemerintah kasih lagi Rp1 miliar. Ini luar biasa, jadi kampus harus kejar itu. Dan hebatnya lagi, program ini bisa dikolaborasikan dengan program MBKM, jadi menyatu semua programnya," katanya.
Ia menambahkan program prioritas ketiga yang perlu disiapkan perguruan tinggi adalah program Competitive Fund yang tahun depan berfokus pada eco green, blue energy, dan climate change.
"Tiga program itu harus bisa dijalankan oleh perguruan tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021