Kementerian Pertanian  (Kementan) terus berupaya menghadirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk memaksimalkan pembangunan pertanian. Termasuk mencetak job creator dan job seeker andal melalui pendidikan vokasi.

Dalam upaya peningkatan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, Polbangtan Medan, sebagai pelaksana pendidikan vokasi Kementan di wilayah Sumatera, menjalin kerjasama dengan Pusat Penenlitian Kelapa Sawit  (PPKS) Medan, di Grand City Hall Medan, 15 Oktober 2021.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan jika Kementerian Pertanian terus berusaha untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang pertanian.
 
 Mentan juga berpesan agar siswa serta mahasiswa pendidikan vokasi terus belajar karena saat ini kita harus mampu bersaing dengan negara luar.

Baca juga: Lewat Bimtek, Kementan dorong penyuluh dan petani Aceh berwirausaha

"Kalian ini adalah pioner penentu kesejahteraan bangsa ini. Miskin atau tidak masyarakat ada di tangan kamu (mahasiswa)," kata Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangsan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, menjelaskan output dan tujuan dari program pendidikan ini. Yaitu, menciptakan Job Seeker dan Job Creator, membentuk SDM yang siap bekerja di dunia usaha serta industri pertanian. 

“Pembentukan karakter yang paling penting adalah karakter kedisiplinan dan karakter pertanian. Karakter kediplinan akan menciptakan pribadi yang tangguh, pantang menyerah serta mandiri,” kata Dedi.

Kerjasama ini dilakukan dalam rangka mengembangkan inovasi dibidang Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), pengembangan kelembagaan serta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Jalinan kerjasama tersebut ditandatangi Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, dan Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, M. Edwin Syahputra Lubis.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, mengatakan kerja sama ini dilaksanakan selain untuk  pengembangan pendidikan dan pengembangan kelembagaan juga untuk menyiapkan mahasiswa yang siap pakai. 

Lulusan yang memiliki kompetensi dan memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan industri, tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja dan mutu Perguruan Tinggi. 

“Program magang adalah upaya untuk mempersiapkan mahasiswa-mahasiswi Polbangtan Medan agar lebih siap dengan situasi dan kondisi di dunia kerja. Didukung dengan metode pembelajaran metode TEFA (teaching factory) yaitu sistem pembelajaran yang di kembangkan semirip mungkin dengan lingkungan di dunia kerja maka dilanjutkan lagi dengan magang yang mana mahasiswa secara langsung melakukan praktek kegiatan di dalam dunia industri,” kata Yuliana.
 

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021