Wali Kota Medan Bobby Nasution minta semua pihak agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) agar kegiatan PTM tidak menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.

"Saya minta PTM tetap hybrid. Maksimal satu kelas 10 orang. Dan yang tatap muka yang sudah vaksin. Memang di inmendagri dan Ingub tak ada larangan tatap muka bagi yang belum divaksin. Tapi kita lihat dulu perkembangan," kata Bobby , Senin (11/10). 

Bagi orang tua siswa yang keberatan anaknya ikut PTM Bobby juga tak memaksa. "Ini para murid yang PTM yang membawa surat izin dari orang tuanya. Kalau ada orang tua yang tidak bersedia anaknya PTM ya silakan, bisa hybrid atau sekolah daring di rumah," tuturnya.

Baca juga: Murid ikut PTM harus izin orangtua

Di sekolah yang menggelar PTM, Bobby juga memerintahkan agar ada Satgas Covid-19 yang terus bertugas menjaga dan memastikan pelaksanaan prokes. 

"Kalau ada murid yang kurang sehat atau ada gejala, langsung koordinasi dengan Puskesmas terdekat. Jangan cuma rawat sendiri di UKS-nya. Harus terus koordinasi," tambah Wali Kota berusia 30 tahun itu. 

Secara teknis, PTM di tingkat SMP digelar selama tiga jam per hari selama enam hari dalam sepekan.

Sementara itu, Rizki siswa kelas 9 C SMP 3 Medan senang sekolah dibuka kembali. Sebab sudah hampir dua tahun tak sekolah tatap muka. 

"Selama ini kami online. Sekarang bisa tatap muka senang jumpa guru-guru dan teman sekelas," katanya.

Pewarta: Andika Syahputra

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021