Untuk mendukung program Kementerian Pertanian yang fokus terhadap pengembangan pertanian yang maju, mandiri, dan modern, Kementerian Pertanian melalui Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP meluncurkan Penelitian Strategis 2021. 

Program Penelitian Strategis berupa pemberian bantuan pendanaan penelitian kepada tenaga pendidik dan kependidikan dari Politeknik Kementerian Pertanian yang terpilih melalui proses seleksi. 

Bidang Penelitian Strategis 2021 sendiri mengacu pada Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) tahun 2017–2045 bidang pangan-pertanian dan Program Strategis Kementerian Pertanian. 

Baca juga: Kementan tingkatkan skill generasi muda lewat pelatihan design grafis

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengapresiasi hal tersebut. Menurutnya, hasil riset pasti akan menjadi bagian yang harus diimplementasikan atau dicoba seluruh jajaran Kementan agar riset dan teknologi menjadi energi dalam menyusun kebijakan dan program pembangunan pertanian. 

"Oleh karena itu, para peneliti akan menggunakan seluruh kekuatan untuk menemukan hasil riset baru, varietas baru dan cara bertani baru yang bisa lebih efektif dan efisien bahkan mampu menopang kebutuhan pangan industri yang bergerak di bidang pertanian. Ini sangat penting dan tentu akan memberikan kontribusi kuat untuk hadirnya petani menghasilkan pangan berkualitas. Indonesia ini bisa hebat kalau risetnya bagus," tegas Mentan SYL. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian di lingkungan Politeknik Kementerian Pertanian. 

"Selain itu, juga meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan Politeknik Kementerian Pertanian dalam menghasilkan karya tulis ilmiah untuk publikasi nasional maupun internasional," katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, menambahkan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan pada Tahun 2021 memperoleh sebanyak 2 paket dari 5 proposal yang diajukan untuk Penelitian Strategis Kementan. 

“Dua paket penelitian tersebut adalah Pemberdayaan Kelembagaan Ekonomi Petani pada Program Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Dampak Kemitraan Petani terhadap Usahatani Kopi di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Dan program ini akan dilaksanakan dari bulan Februari hingga Desember 2021”, terang Yuliana.

Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Firman RL. Silalahi, mengungkapkan bahwa perkembangan pelaksanaan penelitian hingga saat ini sudah pada Tahap Analisis Data dan penyusunan draft Hasil Penelitian. 

Pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim dosen dalam melaksanakan penelitian lapangan. 

"Namun, berbagai strategi diupayakan agar kegiatan tetap berjalan dan penelitian yang berkualitas dapat dihasilkan serta memberikan kontribusi bagi Kementerian Pertanian serta para petani tentunya," katanya.

Salah seorang anggota Tim Dosen Peneliti dari Polbangtan Medan, Dwi Febrimeli, juga mengatakan Penelitian Strategis tentang Pemberdayaan Kelembagaan Ekonomi Petani pada Program Food Estate yang dilakukan dengan pendekatan mix method atau metode campuran kualitatif dan kuantitatif.

"Diharapkan nantinya mampu menghasilkan komitmen bersama multipihak untuk melakukan aksi kolektif (collective action) dalam mendukung Program Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan," katanya. 

Rangkaian penelitian untuk mengumpulkan data kualitatif tahapan yang dilakukan antara lain wawancara mendalam kepada informan kunci yang terlibat dalam Program Food Estate, Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion/ FGD) dengan melibatkan multipihak untuk merumuskan strategi dan rencana aksi, serta kegiatan Open House  yang bertujuan untuk menentukan rencana aksi prioritas dalam pemberdayaan kelembagaan ekonomi petani.

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021