Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, meresmikan Prof dr Harun Rasyid Lubis menjadi nama ruangan Haemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Rabu (15/7).
"Ahamdulillah, hari ini Pemkot Medan memberi penghargaan kepada almarhum Prof dr Harun Rasyid Lubis dengan mencantumkan nama beliau di ruangan Haemodialisis RSUD dr Pirngadi," ujar Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman.
Aulia mengatakan hal ini usai meresmikan ruangan Haemodialisis Prof dr Harun Rasyid Lubis ditandai penandatanganan prasasti yang dihadiri Istri Prof dr Harun Rasyid Lubis, Siti Asrah Siregar dan pejabat terkait.
Baca juga: Ada warganya sakit, Aulia antarkan langsung ke RS Pirngadi
Wakil Wali Kota menilai, perjuangan almarhum bukan merupakan suatu hal yang gampang akibat didasari kemauan tinggi, dan tentu menjadi amal ibadah bagi beliau.
Semasa hidup Prof dr Harun Rasyid Lubis, lanjut dia, memiliki kesabaran karena belajar hingga ke Belanda hingga menitipkan mesin cuci darah dengan kapal perang milik Indonesia di era 1970-an.
Seperti diketahui, Prof dr Harun Rasyid Lubis yang dijuluki Bapak "Ginjal" Kota Medan meninggal dunia pada 15 Agustus lalu.
"Apa yang dilakukan beliau, tentu menjadi suatu pandangan bagi kita semua. Terutama kenapa beliau mengimplementasikan ilmunya demi menyelamatkan jutaan jiwa manusia melalui alat cuci darah," terang Aulia.
Sirut RSUD dr Pirngadi Medan, dr Suryadi Panjaitan, mengatakan ruangan Haemodialisis ini berdiri 1977 yang diprakarsai oleh Prof dr Harun Rasyid Lubis. e
Pralatan cuci darah ini, terang dia, dibawa Prof Harun dari negeri kincir angin bersama Prof dr Sidabutar yang terakhir mendirikan peralatan cuci darah di Jakarta.
"Penabalan Prof dr Harun Rasyid Lubis di ruangan Haemodialisis ini, karena jasanya yang sangat luar biasa. Bukan hanya masyarakat di Kota Medan, tetapi mancanegara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021