Eks Taman Ria atau wahana permainan anak-anak yang populer di akhir tahun 1990-an akan disulap oleh Pemerintah Kota Medan menjadi tempat isolasi terpusat (isoter).
Lahan eks Taman Tia sendiri berada di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah, persis di samping Plaza Medan Fair. Lahan tersebut merupakan salah satu aset Pemkot Medan yang lama dibiarkan kosong.
"Ada satu tempat lagi dan satu titik lagi yang akan kita tambah jadi isoter yakni di samping Carrefour, untuk masyarakat yang terkonfirmasi COVID-19," jelas Wali Kota Medan, Bobby Nasution, di Kantor Camat Selayang, Rabu (8/9).
Baca juga: Bobby bolehkan pesta pernikahan saat PPKM Level IV, maksimal tamu 30 orang
Menurut dia, isoter merupakan salah satu cara ampuh untuk menekan pertumbuhan pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga diputuskan menambah satu lagi isoter.
Dengan begitu isoter tersebut akan menjadi yang keempat milik Pemkot Medan setelah sebelumnya ada Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), KM Bukit Raya dan eks Hotel Soechi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Medan, Mardohar Tambunan menambahkan pembangunan isoter baru di lahan Pemkot Medan sedang dalam persiapan.
Baca juga: Medan masih PPKM level IV, Bobby sebut angka pertumbuhan pasien COVID-19 menurun
Dalam membangun isoter tersebut Pemkot Medan akan bekerja sama dengan pihak ketiga. Mardohar mengaku penambahan isoter sebagai upaya atau antisipasi adanya lonjakan kasus baru, meski saat ini sudah terjadi penurunan.
"Ini untuk mengantisipasi berikutnya. Karena kita tahu banyak negara ada seperti yang sudah turun naik lagi," katanya.
Hanya saja dia belum bisa memastikan kapan isoter yang baru akan beroperasi. Pasalnya, semua sedang tahap persiapan. Diakui Mardohar penyiapan isoter baru bersifat dadakan.
Karena lokasi Isoter terbaru yang akan dibuat adalah tanah kosong, ia menyebut nantinya akan dibangun tenda-tenda sesuai standar isoter.
"Nanti bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pengelolaannya. Tanah kosong itu, akan dibangun tenda, yang standar nyaman untuk pasien. Kapasitasnya sekitar 100 bed kurang lebih," ucap Mardohar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Lahan eks Taman Tia sendiri berada di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah, persis di samping Plaza Medan Fair. Lahan tersebut merupakan salah satu aset Pemkot Medan yang lama dibiarkan kosong.
"Ada satu tempat lagi dan satu titik lagi yang akan kita tambah jadi isoter yakni di samping Carrefour, untuk masyarakat yang terkonfirmasi COVID-19," jelas Wali Kota Medan, Bobby Nasution, di Kantor Camat Selayang, Rabu (8/9).
Baca juga: Bobby bolehkan pesta pernikahan saat PPKM Level IV, maksimal tamu 30 orang
Menurut dia, isoter merupakan salah satu cara ampuh untuk menekan pertumbuhan pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga diputuskan menambah satu lagi isoter.
Dengan begitu isoter tersebut akan menjadi yang keempat milik Pemkot Medan setelah sebelumnya ada Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), KM Bukit Raya dan eks Hotel Soechi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Medan, Mardohar Tambunan menambahkan pembangunan isoter baru di lahan Pemkot Medan sedang dalam persiapan.
Baca juga: Medan masih PPKM level IV, Bobby sebut angka pertumbuhan pasien COVID-19 menurun
Dalam membangun isoter tersebut Pemkot Medan akan bekerja sama dengan pihak ketiga. Mardohar mengaku penambahan isoter sebagai upaya atau antisipasi adanya lonjakan kasus baru, meski saat ini sudah terjadi penurunan.
"Ini untuk mengantisipasi berikutnya. Karena kita tahu banyak negara ada seperti yang sudah turun naik lagi," katanya.
Hanya saja dia belum bisa memastikan kapan isoter yang baru akan beroperasi. Pasalnya, semua sedang tahap persiapan. Diakui Mardohar penyiapan isoter baru bersifat dadakan.
Karena lokasi Isoter terbaru yang akan dibuat adalah tanah kosong, ia menyebut nantinya akan dibangun tenda-tenda sesuai standar isoter.
"Nanti bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pengelolaannya. Tanah kosong itu, akan dibangun tenda, yang standar nyaman untuk pasien. Kapasitasnya sekitar 100 bed kurang lebih," ucap Mardohar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021