Manajemen PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan hingga 29 Agustus 2021 sudah melakukan restrukturisasi kredit produk mikro kepada 6.958 nasabah dengan sisa uang pinjaman sebesar Rp130 miliar.
"Jumlah nasabah yang mendapat restrukturisasi itu masih bertambah. Pada posisi 29 Agustus sudah 6.958 dari per 31 Juli 2021 yang masih 6.931 nasabah," ujar Humas Pegadaian Kanwil I Medan Gopher Manurung, di Medan, Senin (30/8).
Dia menyebutkan, restrukturisasi kredit pada posisi Juli sebesar Rp137 miliar atau lebih tinggi dari posisi Agustus Rp130 miliar.
Baca juga: Penyaluran kredit mikro di Pegadaian Kanwil I Medan turun
Menurutnya, nasabah Pegadaian itu mengajukan restrukturisasi kredit dengan alasan perekonomian terganggu akibat pandemi COVID-19.
"Diakui, jumlah nasabah yang mengajukan restrukturisasi lebih banyak dari yang sudah direstrukturisasi, karena harus dianalisa lagi untuk penetapan persetujuan," katanya pula.
Gopher menyebutkan, pandemi COVID-19 yang membuat perekonomian atau keuangan nasabah terganggu, membuat Pegadaian menawarkan restrukturisasi kredit seperti program pemerintah.
Menurut dia, sebagian besar nasabah yang mengajukan relaksasi kredit tersebut bergerak di bidang usaha transportasi dan sektor perdagangan.
"Restrukturisasi diharapkan membantu nasabah produk mikro dan termasuk menjaga kesehatan usaha Pegadaian," ujar Gopher.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Jumlah nasabah yang mendapat restrukturisasi itu masih bertambah. Pada posisi 29 Agustus sudah 6.958 dari per 31 Juli 2021 yang masih 6.931 nasabah," ujar Humas Pegadaian Kanwil I Medan Gopher Manurung, di Medan, Senin (30/8).
Dia menyebutkan, restrukturisasi kredit pada posisi Juli sebesar Rp137 miliar atau lebih tinggi dari posisi Agustus Rp130 miliar.
Baca juga: Penyaluran kredit mikro di Pegadaian Kanwil I Medan turun
Menurutnya, nasabah Pegadaian itu mengajukan restrukturisasi kredit dengan alasan perekonomian terganggu akibat pandemi COVID-19.
"Diakui, jumlah nasabah yang mengajukan restrukturisasi lebih banyak dari yang sudah direstrukturisasi, karena harus dianalisa lagi untuk penetapan persetujuan," katanya pula.
Gopher menyebutkan, pandemi COVID-19 yang membuat perekonomian atau keuangan nasabah terganggu, membuat Pegadaian menawarkan restrukturisasi kredit seperti program pemerintah.
Menurut dia, sebagian besar nasabah yang mengajukan relaksasi kredit tersebut bergerak di bidang usaha transportasi dan sektor perdagangan.
"Restrukturisasi diharapkan membantu nasabah produk mikro dan termasuk menjaga kesehatan usaha Pegadaian," ujar Gopher.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021