Rumah Sakit Hermina di Kota Medan membangun tenda darurat untuk perawatan pasien COVID-19 karena keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit tersebut sudah penuh.
Baca juga: Kantor Staf Presiden pantau distribusi bansos di Medan
Untuk menangani kebutuhan BOR tersebut, kata dia, pihaknya membangun dua buah tenda darurat di halaman belakang rumah sakit itu.
"Perhari itu bisa 5-6 pasien itu waiting list, karena ruang perawatannya memang penuh. Karena waiting list penuh kita tidak mungkin membiarkan pasien terlantar, kita memutuskan untuk mendirikan tenda," katanya.
Ia mengatakan bahwa tenda darurat tersebut diperuntukkan untuk penanganan pasien COVID-19 dengan kondisi sedang hingga berat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Kita di sini ada 60 tempat tidur untuk pasien COVID-19 termasuk ICU, sampai saat ini penuh," kata Manager Pemasaran Rumah Sakit Hermina Medan, Hendrew, Senin (9/8).
Ia mengatakan bahwa peningkatan keterisian tempat tidur COVID-19 di rumah sakit itu sudah berlangsung kurang lebih satu bulan, akibat lonjakan kasus yang terjadi beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Kantor Staf Presiden pantau distribusi bansos di Medan
Ia menyebut dalam sehari sebanyak 5 sampai 6 pasien COVID-19 yang dirujuk ke Rumah Sakit Hermina.
Untuk menangani kebutuhan BOR tersebut, kata dia, pihaknya membangun dua buah tenda darurat di halaman belakang rumah sakit itu.
"Perhari itu bisa 5-6 pasien itu waiting list, karena ruang perawatannya memang penuh. Karena waiting list penuh kita tidak mungkin membiarkan pasien terlantar, kita memutuskan untuk mendirikan tenda," katanya.
Ia mengatakan bahwa tenda darurat tersebut diperuntukkan untuk penanganan pasien COVID-19 dengan kondisi sedang hingga berat.
"Total ada sembilan tempat tidur di tenda ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021