Dinas Energi dan Sumber Daya Meniral (ESDM) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bersama Syahrul M. Pasaribu, mantan Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) dua periode mengunjungi pembangunan PLTMH berkapasitas 80 Kilo Watt (KW).
"Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) berbiaya sekitar Rp.2,5 milyar ini akan menerangi 3 desa di Wilayah Padang Lawas Utara (Paluta) dan satu dusun di Tapanuli Selatan," kata Majarin Harahap dari Cabang Dinas ESDM Wilayah VI kepada ANTARA, Rabu (4/8).
Didampingi Ahmad Syah Nasution dan Horas Situngkir dari pihak ESDM Sumut, Majarin mengisahkan bahwa mereka turun memastikan pembangunan PLTMH itu sengaja mengajak Syahrul M.Pasaribu mantan Bupati Tapsel, mengingat pembangunan PLTMH ini atas permohonan Syahrul pada tahun 2018 yang lalu.
Baca juga: Terkait audiensi BPJamsostek dengan Kemenkop dan UKM, ini tanggapan Syahrul
"Dari ketiga desa yang menerima manfaat listrik dimungkinkan setiap rumah tangga dapat menikmati sekitar lebih kurang 400 hingga 500 Watt (standar PLN) itu nantinya yakni Desa Meranti, Desa Paran Padang, dan Desa Rahuning Jae berada di Wilayah Paluta dan dusun Rahuning Julu anak Desa Pintupadang Mandalasena Wilayah Tapsel," katanya.
Awalnya tahun 2019 lalu kita (pihak ESDM) turun melakukan survei lokasi PLTMH sebagai tindaklanjut permohonan Syahrul M.Pasaribu di tahun 2018 di Dusun Rahuning Julu, Desa Pintu Padang berjalan kaki melalui Desa Parau Sorat Sitabo-tabo Kecamatan SD.Hole.
"Usulan di Rahuning Julu terpaksa ditinjau ulang mengingat jumlah penduduknya hanya 25 kepala keluarga (KK). Standar PLTMH minimal 80 KK. Survei kembali di tahun 2020, ESDM akhirnya menemukan potensi dengan desa tetangga yang belum dialiri listrik," jelasnya.
"Dengan berbagai pertimbangan teknis akhirnya potensi PLTMH 80 KW oleh ESDM menyepakati di bangun di Desa Menanti, Kecamatan Padang Bolak, Paluta yang saat ini dalam pengerjaan sudah berjalan lebih kurang 60 persen," katanya.
Secara teknis ada lebih kurang 7000 meter atau 7 km kabel TR (tegangan rendah) nantinya akan ditarik dari pusat turbin (power house) melalui sambungan hingga rumah-rumah warga tiga desa satu dusun yang jumlahnya lebih kurang 125 KK tersebut.
Dengan terwujudnya PLTMH yang sudah mereka dambakan sejak puluhan bahkan ratusan tahun itu, Kepala Desa Menanti, Parlindungan Simamora, Kades Rahuning Jae Safar Simamora, Kades Paran Padang Adam Simamora dan Tokoh Masyarakat Dusun Rahuning Jae Abdul Rahman Simamora dan Torus Rambe senada mengucapkan terimakasih kepada Syahrul Pasaribu yang menginisiasi dan mengusulkan pembangunan PLTMH ini.
Syahrul M. Pasaribu mengapresiasi warga masyarakat baik tiga desa di Paluta dan satu dusun di Tapsel yang masih mengingat andil dirinya atas kehadiran PLTMH berkapsitas 80 KW (80 ribu watt) itu.
"Tidak ada beda, Paluta juga kan lahir dari rahim Tapsel dulunya," yang penting jaga sumber air, jangan merambah hutan dan masyarakat harus kompak serta pengurus PLTMH nantinya harus terwakili dari masing-masing Desa dan Dusun Rahuning julu, kata Syahrul kepada warga yang ketika itu hadir di tengah warga bersama Anggota DPRD Tapsel Dapil dua Muhammad Rawi Ritonga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) berbiaya sekitar Rp.2,5 milyar ini akan menerangi 3 desa di Wilayah Padang Lawas Utara (Paluta) dan satu dusun di Tapanuli Selatan," kata Majarin Harahap dari Cabang Dinas ESDM Wilayah VI kepada ANTARA, Rabu (4/8).
Didampingi Ahmad Syah Nasution dan Horas Situngkir dari pihak ESDM Sumut, Majarin mengisahkan bahwa mereka turun memastikan pembangunan PLTMH itu sengaja mengajak Syahrul M.Pasaribu mantan Bupati Tapsel, mengingat pembangunan PLTMH ini atas permohonan Syahrul pada tahun 2018 yang lalu.
Baca juga: Terkait audiensi BPJamsostek dengan Kemenkop dan UKM, ini tanggapan Syahrul
"Dari ketiga desa yang menerima manfaat listrik dimungkinkan setiap rumah tangga dapat menikmati sekitar lebih kurang 400 hingga 500 Watt (standar PLN) itu nantinya yakni Desa Meranti, Desa Paran Padang, dan Desa Rahuning Jae berada di Wilayah Paluta dan dusun Rahuning Julu anak Desa Pintupadang Mandalasena Wilayah Tapsel," katanya.
Awalnya tahun 2019 lalu kita (pihak ESDM) turun melakukan survei lokasi PLTMH sebagai tindaklanjut permohonan Syahrul M.Pasaribu di tahun 2018 di Dusun Rahuning Julu, Desa Pintu Padang berjalan kaki melalui Desa Parau Sorat Sitabo-tabo Kecamatan SD.Hole.
"Usulan di Rahuning Julu terpaksa ditinjau ulang mengingat jumlah penduduknya hanya 25 kepala keluarga (KK). Standar PLTMH minimal 80 KK. Survei kembali di tahun 2020, ESDM akhirnya menemukan potensi dengan desa tetangga yang belum dialiri listrik," jelasnya.
"Dengan berbagai pertimbangan teknis akhirnya potensi PLTMH 80 KW oleh ESDM menyepakati di bangun di Desa Menanti, Kecamatan Padang Bolak, Paluta yang saat ini dalam pengerjaan sudah berjalan lebih kurang 60 persen," katanya.
Secara teknis ada lebih kurang 7000 meter atau 7 km kabel TR (tegangan rendah) nantinya akan ditarik dari pusat turbin (power house) melalui sambungan hingga rumah-rumah warga tiga desa satu dusun yang jumlahnya lebih kurang 125 KK tersebut.
Dengan terwujudnya PLTMH yang sudah mereka dambakan sejak puluhan bahkan ratusan tahun itu, Kepala Desa Menanti, Parlindungan Simamora, Kades Rahuning Jae Safar Simamora, Kades Paran Padang Adam Simamora dan Tokoh Masyarakat Dusun Rahuning Jae Abdul Rahman Simamora dan Torus Rambe senada mengucapkan terimakasih kepada Syahrul Pasaribu yang menginisiasi dan mengusulkan pembangunan PLTMH ini.
Syahrul M. Pasaribu mengapresiasi warga masyarakat baik tiga desa di Paluta dan satu dusun di Tapsel yang masih mengingat andil dirinya atas kehadiran PLTMH berkapsitas 80 KW (80 ribu watt) itu.
"Tidak ada beda, Paluta juga kan lahir dari rahim Tapsel dulunya," yang penting jaga sumber air, jangan merambah hutan dan masyarakat harus kompak serta pengurus PLTMH nantinya harus terwakili dari masing-masing Desa dan Dusun Rahuning julu, kata Syahrul kepada warga yang ketika itu hadir di tengah warga bersama Anggota DPRD Tapsel Dapil dua Muhammad Rawi Ritonga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021