Sebagai salah satu UPT Pendidikan di bawah naungan Kementerian Pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, terus memberikan edukasi ke petani.
Salah satunya edukasi permasalahan dan solusi Indikasi Geografis (IG) kepada petani kopi yang tergabung dalam Kelompok Tani Sopo Balian Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini diikuti 20 orang peserta dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya, pengembangan SDM pertanian harus dilakukan.
"Petani kini dituntut untuk melakukan lebih, tidak hanya sebagai tanam dan panen. Tetapi juga harus bisa mengemas dan menjalin kemitraan untuk menjual hasil taninya," katanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
"Petani harus mengetahui proses pertanian dari hulu sampai ke hilir. Dari mengolah lahan sampai packaging, bahkan penjualan. Hal ini akan menjadi nilai lebih buat petani," ujar Dedi.
Dalam penyampaian materi terkait permasalahan dan solusi Indikasi Geografis (IG), Polbangtan Medan mengundang Ludi Antoni, Ketua AIG Sumatera Utara, sebagai narasumber.
Baca juga: Pendampingan dosen Polbangtan Medan pada Merdeka Belajar di Kawasan Food Estate
Kegiatan ini juga didampingi oleh Dosen Polbangtan Medan Linda Tri Wira Astuti.
Materi yang disampaikan terkait Indikasi Geografis mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari peserta sehingga peserta menjadi bersemangat dalam mengikuti materi dari awal sampai akhir.
Ludi berharap petani kopi di Kabupaten Simalungun, khususnya di Kelompok Tani Sopo Balian, dapat mengolah kopi hingga menghasilkan kopi biji sehingga memiliki nilai tambah.
Bahkan Ludi menantang Kelompok Tani Sopo Balian untuk berkomitmen dalam beberapa bulan ke depan agar Kelompok Tani Sopo Balian sudah me-launching produk kopi dengan brand sendiri dan juga sudah memiliki Sopo Balian Cafe atau Sopo Balian Coffee Shop.
Kegiatan pengabdian ini adalah pertemuan terakhir kegiatan pengabdian masyarakat kepada Kelompok Tani Sopo Balian yang dilaksanakan oleh Polbangtan Medan di Kabupaten Simalungun untuk tahun 2021.
Pada kesempatan itu, salah seorang petani kopi, Indra Sitohang, mengatakan bahwa petani yang tergabung dalam Kelompok tani Sopo Balian sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat tersebut.
Ia berharap bisa lebih baik lagi dan lebih bersinergi lagi kedepannya antara Polbangtan Medan dan Kelompok Tani Sopo Balian di Kabupaten Simalungun.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Salah satunya edukasi permasalahan dan solusi Indikasi Geografis (IG) kepada petani kopi yang tergabung dalam Kelompok Tani Sopo Balian Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini diikuti 20 orang peserta dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya, pengembangan SDM pertanian harus dilakukan.
"Petani kini dituntut untuk melakukan lebih, tidak hanya sebagai tanam dan panen. Tetapi juga harus bisa mengemas dan menjalin kemitraan untuk menjual hasil taninya," katanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
"Petani harus mengetahui proses pertanian dari hulu sampai ke hilir. Dari mengolah lahan sampai packaging, bahkan penjualan. Hal ini akan menjadi nilai lebih buat petani," ujar Dedi.
Dalam penyampaian materi terkait permasalahan dan solusi Indikasi Geografis (IG), Polbangtan Medan mengundang Ludi Antoni, Ketua AIG Sumatera Utara, sebagai narasumber.
Baca juga: Pendampingan dosen Polbangtan Medan pada Merdeka Belajar di Kawasan Food Estate
Kegiatan ini juga didampingi oleh Dosen Polbangtan Medan Linda Tri Wira Astuti.
Materi yang disampaikan terkait Indikasi Geografis mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari peserta sehingga peserta menjadi bersemangat dalam mengikuti materi dari awal sampai akhir.
Ludi berharap petani kopi di Kabupaten Simalungun, khususnya di Kelompok Tani Sopo Balian, dapat mengolah kopi hingga menghasilkan kopi biji sehingga memiliki nilai tambah.
Bahkan Ludi menantang Kelompok Tani Sopo Balian untuk berkomitmen dalam beberapa bulan ke depan agar Kelompok Tani Sopo Balian sudah me-launching produk kopi dengan brand sendiri dan juga sudah memiliki Sopo Balian Cafe atau Sopo Balian Coffee Shop.
Kegiatan pengabdian ini adalah pertemuan terakhir kegiatan pengabdian masyarakat kepada Kelompok Tani Sopo Balian yang dilaksanakan oleh Polbangtan Medan di Kabupaten Simalungun untuk tahun 2021.
Pada kesempatan itu, salah seorang petani kopi, Indra Sitohang, mengatakan bahwa petani yang tergabung dalam Kelompok tani Sopo Balian sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat tersebut.
Ia berharap bisa lebih baik lagi dan lebih bersinergi lagi kedepannya antara Polbangtan Medan dan Kelompok Tani Sopo Balian di Kabupaten Simalungun.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021