Pemkot Tebing Tinggi menggelar Seminar Sehari Peninjauan Hari Jadi Kota Tebing Tinggi di Balai Kartini Baru, Selasa (29/06). 

Kegiatan ini dilakukan untuk menyelidiki lebih dalam tentang keabsahan Hari Jadi Kota Tebing Tinggi yang diperingati setiap tanggal 01 Juli.

Seminar menghadirkan Tim Ahli  dari Fakultas Ilmu Budaya USU dan UNIMED, Pemangku Adat Kerajaan Negeri Padang Djuanda, Perwakilan Partuha Kaujana Siamlungun H. Nikmat Saragih.

Zuriat Datuk Bandur Kajum M. Rizki Jamil, Zuriat Tebing Pangeran Muhammad Muhar, Tokoh Masyarakat Peduli Sejarah Dr. Abdul Khalik, serta pegiat-pegiat Sejarah lainnya di Kota Tebing Tinggi.

Baca juga: Positif COVID-19 Tebing Tinggi tambah dua orang

Wali Kota Tebing Tinggi H. Umar Zunaidi Hasibuan,  menyampaikan rasa terima kasih kepada Universitas Sumatera Utara (USU) dan UNIMED serta para Tetua Adat dan pegiat sejarah di Kota Tebing Tinggi karena ikut ambil bagian dalam membahas Hari Jadi Kota Tebing Tinggi.

Hari jadi Kota Tebing Tinggi yang selalu diperingati setiap 01 Juli selalu menjadi perhatian, yang mana itu adalah Peresmian dari Gementee (Bahasa Belanda, "Wilayah") oleh Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda.

Kita merasa terhenyuk setiap tanggal 01 Juli kita memperingati Hari Jadi Kota Tebing Tinggi, yang identik dengan Pemerintahan Kolonial Hindia-Belanda. 

Karena pada saat tersebut (01 Juli) adalah Peresmian Gemeente Kota Tebing Tinggi oleh Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda

Hari ini kita membawa Peta Gemeente yang berasal dari Leiden (Perpustakaan Leiden, Belanda) yang dibawa oleh POLDASU yang kebetulan sedang menyelesaikan permasalahan Heritage Kota Medan. 

Kita patut berterima kasih kepada Polda Sumut karena membawakan arsip yang sangat penting bagi Kota Tebing Tinggi ini," jelas Wali Kota.

Peta Gemeente ini merupakan peta Tahun 1918, hal ini menunjukkan bahwa Kota Tebing Tinggi sudah ada dan sudah memiliki tata ruang. Inilah yang menjadi bukti bahwa Kota Tebing Tinggi memang sudah ada sebelum Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda datang.

Selain itu, ditemukan juga situs sejarah seperti kuburan dibelakang Mesjid Raya Tebing Tinggi (sekarang sudah dipindahkan ke TPU Kelurahan Durian) yang diperkirakan sudah ada sejak Tahun 1808. 

Hal ini juga membuktikan Kota Tebing Tinggi sudah terdapat kehidupan di zaman yang lalu, jauh sebelum 1917. 

Wali Kota berharap melalui seminar ini, dapat memberikan hasil yang sesuai dengan data dan fakta yang nantinnya bakal menjadi warisan sejarah untuk generasi yang akan datang.

"Jangan sekali-kali melupakan sejarah, karena sejarah-lah yang akan kita tinggalkan kepada generasi yg akan datang agar tidak salah dan dapat membentuk serta memelihara karakter (diri) sebagai karakter pejuang, bukan sebagai karakter yang dijajah," harap Wali Kota.

"Kita bukan mencari kesahalan tetapi untuk mencari suatu kebenaran. Dan tentunya kebenaran itu adalah memang ada dan dapat dibuktikan dengan ilmiah dengan bukti-bukti dan situs-situs sejarah yang sesuai dengan data primer dan data sekunder," katanya.

Pewarta: Dhani Elison

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021