Lebih dari separuh negara miskin penerima dosis vaksin COVID-19 program COVAX tidak memiliki pasokan yang cukup untuk melanjutkan vaksinasi, menurut pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (21/6).
"Saya akan katakan dari 80 negara AMC setidaknya lebih dari separuhnya tidak akan mempunyai vaksin yang cukup untuk mempertahankan program (vaksinasi) mereka saat ini," kata penasihat senior WHO Bruce Aylward saat konferensi pers, merujuk pada komitmen pasar maju (AMC) hingga negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Menurutnya, porsi sesungguhnya kemungkinan "jauh lebih tinggi".
Baca juga: Penyandang disabilitas di Sibolga divaksin
Beberapa di antaranya benar-benar habis, lanjutnya.
Krisis tersebut, yang sebagian disebabkan oleh penundaan produksi dan gangguan pasokan India, terjadi saat kasus dan kematian di seluruh Afrika meningkat, yang menjadi bagian dari gelombang ketiga infeksi.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Saya akan katakan dari 80 negara AMC setidaknya lebih dari separuhnya tidak akan mempunyai vaksin yang cukup untuk mempertahankan program (vaksinasi) mereka saat ini," kata penasihat senior WHO Bruce Aylward saat konferensi pers, merujuk pada komitmen pasar maju (AMC) hingga negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Menurutnya, porsi sesungguhnya kemungkinan "jauh lebih tinggi".
Baca juga: Penyandang disabilitas di Sibolga divaksin
Beberapa di antaranya benar-benar habis, lanjutnya.
Krisis tersebut, yang sebagian disebabkan oleh penundaan produksi dan gangguan pasokan India, terjadi saat kasus dan kematian di seluruh Afrika meningkat, yang menjadi bagian dari gelombang ketiga infeksi.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021