Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan memberikan edukasi kepada petani kopi yang tergabung dalam Kelompok Tani Sopo Balian Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dalam pengolahan kopi.
"Kegiatan yang menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat itu kami gelar 17 Juni 2021 dengan materi pengolahan kopi,' kata Dosen Polbangtan Medan, Mawar Indah Perangin-angin STP, M.Si di Medan, Sabtu (19/6) .
Kopi yang dibudidayakan Kelompok Tani Sopo Balian adalah kopi jenis Arabika yang mulai berbuah pada usia 3-4 tahun dan memerlukan waktu 6-8 bulan dari mulai kuncup hingga matang.
Baca juga: 141 calon mahasiswa Polbangtan Medan jalani tes kesehatan
Materi pengolahan kopi yang ia sampaikan dimulai dari proses panen, dimana kopi memiliki beberapa kriteria seperti perubahan warna (hijau, hijau kekuningan, kuning kemerahan, merah penuh dan merah tua), perubahan ukuran, perubahan aroma, perubahan tekstur dan perubahan rasa.
"Ada beberapa tahapan dalam pengolahan kopi yaitu pengolahan kering, pengolahan basah, pengolahan semi wash dan pengolahan honey. Perbedaan pengolahan akan menghasilkan karakter kopi yang berbeda," katanya.
Sementara Ketua Kelompok Tani Sopo Balian, Indra Sitohang, mengatakan sangat mengapresiasi materi pengolahan kopi yang disampaikan oleh dosen Polbangtan Medan tersebut.
Mengingat selama ini para petani yang tergabung di Kelompok Tani Sopo Balian menjual kopi berupa red cherry yang per kilonya hanya dihargai Rp5.000.
Melalui pelatihan tersebut diharapkan para petani kopi bisa melakukan pemanenan secara selektif sehingga meningkatkan mutu kopi dan mengolah kopi dengan berbagai metode pengolahan.
"Sehingga dapat menaikkan nilai ekonomisnya serta pendapatan dan kesejahteraan petani pun meningkat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Kegiatan yang menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat itu kami gelar 17 Juni 2021 dengan materi pengolahan kopi,' kata Dosen Polbangtan Medan, Mawar Indah Perangin-angin STP, M.Si di Medan, Sabtu (19/6) .
Kopi yang dibudidayakan Kelompok Tani Sopo Balian adalah kopi jenis Arabika yang mulai berbuah pada usia 3-4 tahun dan memerlukan waktu 6-8 bulan dari mulai kuncup hingga matang.
Baca juga: 141 calon mahasiswa Polbangtan Medan jalani tes kesehatan
Materi pengolahan kopi yang ia sampaikan dimulai dari proses panen, dimana kopi memiliki beberapa kriteria seperti perubahan warna (hijau, hijau kekuningan, kuning kemerahan, merah penuh dan merah tua), perubahan ukuran, perubahan aroma, perubahan tekstur dan perubahan rasa.
"Ada beberapa tahapan dalam pengolahan kopi yaitu pengolahan kering, pengolahan basah, pengolahan semi wash dan pengolahan honey. Perbedaan pengolahan akan menghasilkan karakter kopi yang berbeda," katanya.
Sementara Ketua Kelompok Tani Sopo Balian, Indra Sitohang, mengatakan sangat mengapresiasi materi pengolahan kopi yang disampaikan oleh dosen Polbangtan Medan tersebut.
Mengingat selama ini para petani yang tergabung di Kelompok Tani Sopo Balian menjual kopi berupa red cherry yang per kilonya hanya dihargai Rp5.000.
Melalui pelatihan tersebut diharapkan para petani kopi bisa melakukan pemanenan secara selektif sehingga meningkatkan mutu kopi dan mengolah kopi dengan berbagai metode pengolahan.
"Sehingga dapat menaikkan nilai ekonomisnya serta pendapatan dan kesejahteraan petani pun meningkat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021