Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan memberikan pendampingan kepada petani di Kawasan Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan selama dua bulan.
"Kegiatan itu sekaligus guna melaksanakan Program Merdeka Belajar, dimana mahasiswa menyelesaikan semester genap di lapangan langsung," kata Staf pengajar Polbangtan Medan, Makruf Wicaksono, di Medan, Kamis (10/6).
Selama pendampingan, para dosen juga tetap melaksanakan bimbingan dan monitoring aktifitas mahasiswa di lapangan dan pemberian materi praktikum yang sesuai dengan tugas pendampingan mahasiswa.
"Pendampingan yang dilakukan mampu menerapkan teknologi dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim dengan melakukan adaptasi dan mitigasi iklim untuk menjaga keberlanjutan produksi pertanian dan kelestarian sumberdaya alam," katanya.
Ia juga menyampaikan pelestarian sumber daya lahan merupakan komponen penting yang tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh peralatan maupun mesin modern.
Pelestarian lahan itu terbatas dan rentan rusak jika tidak dijaga dan dirawat demi kepentingan umat manusia. Untuk itu pelestarian tetap diperlukan sepanjang masa walaupun kerusakan telah banyak terjadi akibat kesalahan masyarakat baik personal maupun berkelompok.
"Sehingga mahasiswa harus mampu mendampingi masyarakat untuk ikut melestarikan sumber daya lahan pertanian yang sumbernya terbatas," katanya.
Sementara staf pengajar Polbangtan lainnya, Fitra Syawal Harahap, mengatakan sangat penting artinya memantau langsung dan melakukan penilaian terhadap mahasiswa agar membantu menyempurnakan kegiatan belajar mengajar.
"Penyampaian materi dan praktik lapangan tentunya tetap dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan. Pemetaan potensi pertanian dilakukan dengan menggunakan perangkat android masing-masing mahasiswa serta pengamatan lahan memakai teknologi drone," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Kegiatan itu sekaligus guna melaksanakan Program Merdeka Belajar, dimana mahasiswa menyelesaikan semester genap di lapangan langsung," kata Staf pengajar Polbangtan Medan, Makruf Wicaksono, di Medan, Kamis (10/6).
Selama pendampingan, para dosen juga tetap melaksanakan bimbingan dan monitoring aktifitas mahasiswa di lapangan dan pemberian materi praktikum yang sesuai dengan tugas pendampingan mahasiswa.
"Pendampingan yang dilakukan mampu menerapkan teknologi dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim dengan melakukan adaptasi dan mitigasi iklim untuk menjaga keberlanjutan produksi pertanian dan kelestarian sumberdaya alam," katanya.
Ia juga menyampaikan pelestarian sumber daya lahan merupakan komponen penting yang tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh peralatan maupun mesin modern.
Pelestarian lahan itu terbatas dan rentan rusak jika tidak dijaga dan dirawat demi kepentingan umat manusia. Untuk itu pelestarian tetap diperlukan sepanjang masa walaupun kerusakan telah banyak terjadi akibat kesalahan masyarakat baik personal maupun berkelompok.
"Sehingga mahasiswa harus mampu mendampingi masyarakat untuk ikut melestarikan sumber daya lahan pertanian yang sumbernya terbatas," katanya.
Sementara staf pengajar Polbangtan lainnya, Fitra Syawal Harahap, mengatakan sangat penting artinya memantau langsung dan melakukan penilaian terhadap mahasiswa agar membantu menyempurnakan kegiatan belajar mengajar.
"Penyampaian materi dan praktik lapangan tentunya tetap dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan. Pemetaan potensi pertanian dilakukan dengan menggunakan perangkat android masing-masing mahasiswa serta pengamatan lahan memakai teknologi drone," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021