Lebih kurang dua puluh tenaga honor yang tidak diperpanjang kontraknya mengadakan aksi demo ke kantor Bupati Labuhanbatu Utara, Rabu. Namun mereka yang menyebut dirinya dipecat tersebut hanya bisa sampai pagar gerbang kantor Bupati.

Pada kesempatan itu mereka membawa sejumlah spanduk dan poster bertuliskan tuntutan dan suara hati. Sementara diantara pengunjuk rasa ada yang berorasi mengeluhkan nasib yang menimpa mereka.

Sebagian besar pengunjuk rasa sebelumnya bekerja di bidang kesehatan dan lainnya dari bidang pendidikan. Mereka juga mengaku siap bersaing kualitas dengan honorer yang menggantikan.

Baca juga: Positif COVID-19 di Labura capai 433 orang

Pengunjuk rasa menuntut dapat berjumpa dengan Bupati Labura Hendriyanto Sitorus SE. Mereka juga menduga pemutusan kontrak berkaitan dengan ekses pemilihan bupati/wakil bupati Labura Desember 2020 lalu.

Para pengunjuk rasa sempat ditemui Pjs Sekdakab Labura H Suryaman SIP MPd. Suryaman menyebutkan, bupati tidak bisa menerima mereka karena pada saat bersamaan sedang memimpin rapat terkait penanggulangan COVID-19.

Bupati, terangnya akan menerima perwakilan dari pengunjuk rasa. Namun pengunjuk rasa tidak bersedia, mereka meminta diterima seluruhnya. Atas hal itu, pria yang juga Kadis Pendidikan Labura tersebut menyebutkan akan melaporkannya kepada bupati.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021