Nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumatera Utara (Sumut) pada periode Januari-April atau kuartal 1 tahun 2021 naik 63,83 persen dibandingkan periode sama tahun 2020.
"Nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumut pada kuartal 1 tahun 2021 naik 63,83 persen dari periode sama 2020 atau menjadi 577,287 juta dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi, di Medan, Jumat (4/6).
Pada kuartal 1 tahun 2020, nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumut masih sebesar 352,378 juta dolar AS.
Baca juga: BPS: Nilai impor Sumut naik 13,21 persen
.
BPS mencatat, kenaikan nilai ekspor karet dan barang dari karet itu didorong peningkatan volume dan harga jual komoditas tersebut.
Nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumut sebesar 577,287 juta dolar AS Itu berkontribusi 16,11 persen pada total ekspor Sumut.
"Karet dan barang dari karet selalu menempati posisi kedua setelah lemak dan minyak hewan/nabati dalam penyumbang terbesar pada nilai ekspor Sumut setiap tahunnya," katanya pula.
Baca juga: Sumut masih ekspor domba ke Malaysia
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah menyebutkan, harga karet naik karena pasokan ketat.
Pasokan ketat, karena produksi tren melemah akibat La Nina yang diperkirakan baru akan berakhir pada akhir Juni 2021. Termasuk dampak tindakan pembeli luar negeri yang meminta penundaan/penjadwalan ulang pengiriman.
Permintaan penjadwalan ulang disinyalir karena perusahaan pelayanan jasa pengiriman barang mengalami keterbatasan menyediakan kontainer, akibat mulai banyaknya ekspor termasuk barang kiriman yang tertunda saat di awal-awal pandemi COVID-19 serta masih berlangsungnya penutupan arus barang masuk dan keluar antarnegara.
Volume ekspor karet Sumut pada April 2021 misalnya, turun sebesar 10,3 persen menjadi 31.555 ton dibandingkan bulan Maret yang tercatat sudah mencapai 35.190 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021