PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sudah mengembalikan gantirugi (klaim) Rp4,5 juta kerugian Kelompok Tani Mina Lele, Desa Panabari Hutatonga, Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
"Alhamdulillah, bentuk kerugiannya sudah diselesaikan secara full and final settlement oleh PT. Jasindo dan diterima Pak Hermanto Sianturi," kata Plt Kadis Perikanan Tapsel, Sofyan Adil yang menghubungi ANTARA di Sipirok Kamis (3/6).
Hermanto Sianturi sendiri merupakan pengurus kelompok tani Mina Lele peserta Asuransi Jasindo di sektor perikanan bagi pembudidaya ikan kecil dengan pemegang polis nomor. 318.234.110.20.00003.
Baca juga: Rak-rak warung Sipirok dihiasi makanan ringan Sumatera Barat
Menurut Sofyan bahwa klaim asuransi Jasindo tidak lepas bantuan desakan Bupati Tapanuli Selatan Dolly P.Pasaribu yang berjanji ketika berkunjung pasca kejadian ribuan ikan lele mati akibat faktor cuaca ekstrem Maret 2021 lalu.
"Saat kejadian ribuan ikan lele mati mendadak itu cuaca tidak menentu. Sebentar suhu cuaca tiba-tiba panas meningkat tiba-tiba berubah udara menjadi dingin dan sebaliknya," ungkapnya.
Adapun dasar perhitungan yang di klaim APPIK 2010, kata Sofyan, setelah dilakukan verifikasi di lapangan Jasindo menyatakan luas lahan di klaim yang terdampak sekitar 600 meter persegi sehingga total kerugian di dapat Rp4,5 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Alhamdulillah, bentuk kerugiannya sudah diselesaikan secara full and final settlement oleh PT. Jasindo dan diterima Pak Hermanto Sianturi," kata Plt Kadis Perikanan Tapsel, Sofyan Adil yang menghubungi ANTARA di Sipirok Kamis (3/6).
Hermanto Sianturi sendiri merupakan pengurus kelompok tani Mina Lele peserta Asuransi Jasindo di sektor perikanan bagi pembudidaya ikan kecil dengan pemegang polis nomor. 318.234.110.20.00003.
Baca juga: Rak-rak warung Sipirok dihiasi makanan ringan Sumatera Barat
Menurut Sofyan bahwa klaim asuransi Jasindo tidak lepas bantuan desakan Bupati Tapanuli Selatan Dolly P.Pasaribu yang berjanji ketika berkunjung pasca kejadian ribuan ikan lele mati akibat faktor cuaca ekstrem Maret 2021 lalu.
"Saat kejadian ribuan ikan lele mati mendadak itu cuaca tidak menentu. Sebentar suhu cuaca tiba-tiba panas meningkat tiba-tiba berubah udara menjadi dingin dan sebaliknya," ungkapnya.
Adapun dasar perhitungan yang di klaim APPIK 2010, kata Sofyan, setelah dilakukan verifikasi di lapangan Jasindo menyatakan luas lahan di klaim yang terdampak sekitar 600 meter persegi sehingga total kerugian di dapat Rp4,5 juta.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021