Pemerintah Kabupaten Langkat menerima hibah koleksi museum dari Balai Arkeologi Sumatera Utara, di Kantor Balai Arkeologi Sumatera Utara, di Medan.

"Koleksi museum itu dari peninggalan budaya Langkat, berupa alat batu dan manik-manik kuno sebanyak 195 unit," kata Kadis Pariwisata Budaya Langkat Nur Elly Heriani Rambe, di Stabat, Jumat, (16/4).

Baca juga: KNPI Langkat: Bupati Langkat harus berpihak kepada pembinaan kepemudaan

Kesemua barang itu diserahkan Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara Dr Ketut Wiradnyana kepada Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat Nur Elly Heriani Rambe, katanya.

Ketut berharap, hibah tersebut menambah kuantitas dan kualitas koleksi Museum Daerah Langkat, juga memperkaya potensi pengembangan wisata di Langkat.

Khususnya yang berorientasi sejarah dan budaya, ujarnya. Nur Elly mengucapkan terimakasih serta menjelaskan peninggalan budaya itu ditemukan di wilayah Langkat. 

Untuk alat-alat batuan ditemukan dari situs Bukit Kerang yang berada di Desa Sukajadi Kecamatan Hinai, Langkat. 

Sedangkan manik-manik kuno, berasal dari Pulau Kampai Kecamatan Pangkalan Susu, Langkat.  Dari penemuan itu, terang Nur Elly, Bukit Kerang Sukajadi, menjadi bukti adanya sejarah kehidupan manusia purba ras australomelanesid di Langkat. 

"Yakni dengan hasil pertanggalan radio karbon 12.885 +- 131 tahun BP (tahun sebelum sekarang) dan 7.340 +- 360," paparnya. 

Sedangkan manik-manik kuno itu, sambung Nur Elly, menunjukkan adanya aktivitas perdagangan dan industri di Pulau Kampai Kecamatan Pangkalan Susu pada akhir abad 10 Masehi dan awal abad 11 Masehi.

"Manik-manik dari Pulau Kampai itu, bukan hanya terbuat dari mutiara, namun juga terbuat dari kaca yang memerlukan teknologi untuk memproduksinya," ungkapnya. 

Hal ini menunjukkan, pada masa itu masyarakat Pulau Kampai sudah mengalami kemajuan yang luar biasa, di bidang teknologi, katanya.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021