Kebun Pisang Herman Harahap, petani di kaki "Tor" atau Bukit Sibohi, Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, ternyata tak luput diserang kawanan monyet. 

"Serangan ratusan monyet ini luar biasa, sedikit pengawasan lengah habis semua dilibas," kata Herman kepada ANTARA di Sipirok, Senin (29/3).

Sebelumnya, jagung manis yang tinggal dua pekan lagi masuk masa panen disikat habis. Tak puas sampai di situ, kawanan monyet pindah menyerang kebun pisang.

"Jarak lokasi antara kebun pisang nangka (biasa bahan gorengan) dengan kebun Jagung yang di serang monyet-monyet itu masih satu hamparan. Luasnya lebih kurang satu hektare (900-1000 batang pisang) sistem tanam tumpang sari," jelasnya.

Baca juga: Kawanan monyet serang jagung manis petani Sipirok

Hebatnya, cerita Dia, kawanan monyet ini pintar betul memilih sasaran makanannya yakni buah pisang yang hendak di panen atau sudah mulai matang. 

"Mirisnya, bila tidak ada lagi sasaran buah pisang yang tua pada tandan. Seolah beringas monyet-monyet itu malah merusak buah pisang yang muda," jelasnya. 

Menurut dia, peristiwa serangan kawanan monyet yang menghantam kebun pisang itu di saat dirinya (kelompok petani) lengah atau luput dari penjagaan. Sehingga merugi akibat tak dapat hasil. 

"Jagung manis ribuan batang yang di serang pekan lau juga hanya luput dari penjagaan sehari, ludes dihantam monyet-monyet itu. Termasuk buah pisang ini," tuturnya. 

Pasca serangan monyet,  Herman Harahap pada dinding Medsos (Facebook) - nya Minggu, (28/3) menawarkan ribuan batang pohon jagung gagal panen itu diambil gratis bagi siapa yang mau misal untuk pakan sapi.
 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021