Dua kubu buruh di Kabupaten Langkat bentrok diduga merebutkan lahan kerjaan bongkar muat, di Lingkungan I Bukit Tua, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Padang Tualang, tepatnya di pabrik kelapa sawit PT Mulia Tani Jaya (MTJ).
Dalam bentrok tersebut dimana satu orang kena sabetan gancu di bagian kepala dan tangan, Rabu (17/3) sekira pukul 10.00 WIB.
Bentrokan itu bermula saat kubu Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) F-SPTI - K SPSI pimpinan Sejarahta Sembiring yang mengaku PUK Kelurahan Tanjung Selamat, mendatangi PT MTJ untuk melakukan bongkar muat buah sawit dari truk yang sedang antre di pabrik pengolahan kelapa sawit itu.
Baca juga: Anggota DPR RI Bob Andika Mamana Sitepu bantu korban kebakaran Sei Bilah
Belum sempat melakukan aktifitas bongkar muat, anggota serikat pekerja Sejarahta Sembiring dihadang untuk masuk ke lokasi pabrik oleh F-SPTI - K SPSI pimpinan Iskandar PA. Cekcok mulut terjadi, bentrokan antar ke dua kubu pun tak terelakkan.
Akibat kejadian itu, seorang pekerja bernama Muhammad Kasim (54) dari kubu Sejarahta Sembiring terkena sabetan gancu di bagian tangan dan kepalanya.
"Kami dari PUK Bukit Tua Tanjung Selamat. Kami punya hak juga untuk kerja di pabrik itu," ungkap Yulianto (39) saat menemani Kasim membuat laporan di Polsek Padang Tualang.
Sementara, Sekretaris PUK F SPTI - K SPSI Kelurahan Tanjung Selamat Nazar Bakti Nasution yang dipimpin oleh Iskandar PA mengatakan, bahwa serikat pekerja mereka sudah memiliki surat kerja kemitraan dengan PTJ dan terdaftar di Disnaker Langkat.
Atas dasar itulah, rekan Nazar Bakti Nasution menghadang serikat pekerja dari kubu Sejarahta Sembiring yang berjumlah sekitar 70 orang untuk melakukan bongkar muat.
"Kalau mereka punya izin, gak masalah bagi kami untuk kerja sama dengan mereka," lanjut Nazar.
Dalam peristiwa itu, rekan Nazar yang bernama Samsul Bahri juga menjadi korban, kepalanya bocor karena ditojok dengan besi runcing pengangkat buah sawit.
"Awalnya dia (Samsul Bahri) dipiting oleh massa dari kubu Sejarahta Sembiring yang berasal dari luar Kecamatan Padang Tualang, kemudian kepalanya ditojok dari belakang," ujarnya.
Kapolsek Padang Tualang AKP Tarmizi Lubis mengatakan, sudah berulang kali dilakukan mediasi antara kedua kubu, namun belum ada kesepakatan.
"Masing-masing kubu sedang buat laporan dan masih diproses sama anggota kita," pungkas Tarmizi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Dalam bentrok tersebut dimana satu orang kena sabetan gancu di bagian kepala dan tangan, Rabu (17/3) sekira pukul 10.00 WIB.
Bentrokan itu bermula saat kubu Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) F-SPTI - K SPSI pimpinan Sejarahta Sembiring yang mengaku PUK Kelurahan Tanjung Selamat, mendatangi PT MTJ untuk melakukan bongkar muat buah sawit dari truk yang sedang antre di pabrik pengolahan kelapa sawit itu.
Baca juga: Anggota DPR RI Bob Andika Mamana Sitepu bantu korban kebakaran Sei Bilah
Belum sempat melakukan aktifitas bongkar muat, anggota serikat pekerja Sejarahta Sembiring dihadang untuk masuk ke lokasi pabrik oleh F-SPTI - K SPSI pimpinan Iskandar PA. Cekcok mulut terjadi, bentrokan antar ke dua kubu pun tak terelakkan.
Akibat kejadian itu, seorang pekerja bernama Muhammad Kasim (54) dari kubu Sejarahta Sembiring terkena sabetan gancu di bagian tangan dan kepalanya.
"Kami dari PUK Bukit Tua Tanjung Selamat. Kami punya hak juga untuk kerja di pabrik itu," ungkap Yulianto (39) saat menemani Kasim membuat laporan di Polsek Padang Tualang.
Sementara, Sekretaris PUK F SPTI - K SPSI Kelurahan Tanjung Selamat Nazar Bakti Nasution yang dipimpin oleh Iskandar PA mengatakan, bahwa serikat pekerja mereka sudah memiliki surat kerja kemitraan dengan PTJ dan terdaftar di Disnaker Langkat.
Atas dasar itulah, rekan Nazar Bakti Nasution menghadang serikat pekerja dari kubu Sejarahta Sembiring yang berjumlah sekitar 70 orang untuk melakukan bongkar muat.
"Kalau mereka punya izin, gak masalah bagi kami untuk kerja sama dengan mereka," lanjut Nazar.
Dalam peristiwa itu, rekan Nazar yang bernama Samsul Bahri juga menjadi korban, kepalanya bocor karena ditojok dengan besi runcing pengangkat buah sawit.
"Awalnya dia (Samsul Bahri) dipiting oleh massa dari kubu Sejarahta Sembiring yang berasal dari luar Kecamatan Padang Tualang, kemudian kepalanya ditojok dari belakang," ujarnya.
Kapolsek Padang Tualang AKP Tarmizi Lubis mengatakan, sudah berulang kali dilakukan mediasi antara kedua kubu, namun belum ada kesepakatan.
"Masing-masing kubu sedang buat laporan dan masih diproses sama anggota kita," pungkas Tarmizi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021