Bank Indonesia (BI) menggelar Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 seri 1 bertema “Sinergi, Globalisasi, dan Digitalisasi UMKM dan Sektor Pariwisata” mulai hari ini Rabu, 3 Maret sampai dengan 31 Maret 2021 di Lombok.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sibolga juga turut mengikuti kegiatan itu secara virtual di Graha Aulia BI Sibolga yang dihadiri perwakilan dinas dan pelaku UMKM dari Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbahas, Toba, Tapsel dan Padangsidimpuan.

Ada pun produk UMKM yang ditampilkan di antaranya, Raja Ulos Harungguan dari Muara, Tapanuli Utara (Taput); Dame Ulos dari Tarutung, Taput; Tenun Sipirok, Tapsel; Batik Tapsel; Tenun Sibolga; Ondo Coffee Sipirok; Pesantren Darul Mursyid (PDM) Coffee dari Sipirok. Kepala Perwakilan BI Sibolga, Aswin Kosotali pada kesempatan itu menyampaikan, Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 ini merupakan tahun keenam yang dilaksanakan Bank Indonesia.

Baca juga: Wali Kota Sibolga besuk sopir Damkar yang terbalik

“Program ini sebagai upaya mendukung UMKM dan juga mendukung pengembangan ekonomi syariah. Program BI disinergikan dengan program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional,” kata Aswin.

Ditambahkannya, KKI juga merupakan bukti dari sinergitas antara pemerintah, BI dan seluruh stakeholder dalam mendorong perkembangan UMKM.

“UMKM adalah usaha yang penting dalam kehidupan, dan telah memberikan kontribusi 60% dalam perekonomian dan menyerap tenaga kerja sebesar 70%. Dan salah satu upaya yang dilakukan BI Sibolga adalah mendorong UMKM dan memperluas akses pasar dengan memperluas jaringan pemasaran produk,” ungkap Aswin.

BI Sibolga juga dalam waktu dekat sambungnya akan melakukan pelatihan on-boarding kepada 600 UMKM binaan maupun non binaan BI. Dengan demikian target 30 juta unit UMKM tahun 2023 dapat terwujud.

Untuk itulah BI mengharapkan dukungan Pemda memberikan daftar UMKM untuk mengikuti program tersebut, karena nantinya akan dilakukan seleksi terhadap UMKM yang ikut.

Masih menurut Aswin, on-boarding UMKM sangat penting untuk menghadapi pandemi saat ini, dengan mobilitas yang terbatas, sehingga pemasaran secara digital menjadi jawabannya.

“Tentunya ini harus didukung sistem pembayaran yang baik dan terjamin, melalui salah satu kanal digital yaitu QRIS. Ke depan diharapkan 12 juta UMKM sudah menggunakan QRIS,” harap Aswin.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021