Ketua Yayasan Kanker Indonesia Kabupaten Tapanuli Utara, Satika Simamora menyambangi kediaman 13 orang penyandang disabilitas, penderita kanker hingga warga yang ditengarai mengalami kelainan jiwa di wilayah Kecamatan Sipoholon, Taput.
"Tabah ya Amang, kita akan coba bantu kondisi amang ini. Saat ini Ibu punya sedikit rejeki sekedar membantu kebutuhan sehari-hari," ungkap Satika sembari koordinasi dengan tim kesehatan yang mendampingi kegiatan aksi sosialnya, Rabu (10/2).
Satika mengaku prihatin melihat kondisi keluarga Aripin Situmeang di Desa Silangkitang, Sipoholon.
Penuturan Saut Situmeang (61), menyoal kondisi istrinya Udur Boru Silaban (64), yang sedang sakit terbaring beralaskan tikar di tengah ruangan rumahnya yang terlihat kosong tanpa peralatan rumah tangganya, menimbulkan kemirisan.
Baca juga: Pemkab Taput targetkan 100 hektare pertanaman bawang merah di 2021
Tak hanya menyoal sang istri, Saut juga berkeluh bahwa anaknya Aripin (37) yang bertitel sarjana pendidikan STAKPN, Lamhot (39), Ronal (35), dan putrinya Ika (34) yang juga lulusan Akademi Keperawatan, justru ditengarai menderita kelainan jiwa.
Saut bersama istri dan putra dan putrinya tinggal di rumah semi beton yang tak terurus dengan kondisi jendela kaca yang sudah pecah.
"Saya tidak tahu penyebabnya apa Inang, mereka sudah diobati di Medan, tetap juga tidak ada kemajuan," jelasnya.
Terharu, Satika memberikan penghiburan dan doa agar keluarga Saut secepatnya pulih dari kondisi tersebut.
Dalam aksi sosial yang digelar, Satika juga menyambangi warga kurang beruntung lainnya, yakni penderita kanker dan disabilitas di Kelurahan Situmeang Habinsaran, di Desa Situmeang Hasundutan, Desa Hutauruk, dan di Desa Simanungkalit, Sipoholon.
Satika Simamora berharap agar seluruh warga tetap bersemangat dan berjuang keras demi kesembuhan serta tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Kita harus giat berusaha dalam peningkatan perekonomian keluarga, tetap sehat pada masa pandemi corona saat ini. Semangat merupakan obat yang paling mujarab sebagai langkah dalam upaya penyembuhan. Bantuan ini sebagai bentuk tali kasih dan sekedar berbagi rejeki awal tahun ini," tukasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Tabah ya Amang, kita akan coba bantu kondisi amang ini. Saat ini Ibu punya sedikit rejeki sekedar membantu kebutuhan sehari-hari," ungkap Satika sembari koordinasi dengan tim kesehatan yang mendampingi kegiatan aksi sosialnya, Rabu (10/2).
Satika mengaku prihatin melihat kondisi keluarga Aripin Situmeang di Desa Silangkitang, Sipoholon.
Penuturan Saut Situmeang (61), menyoal kondisi istrinya Udur Boru Silaban (64), yang sedang sakit terbaring beralaskan tikar di tengah ruangan rumahnya yang terlihat kosong tanpa peralatan rumah tangganya, menimbulkan kemirisan.
Baca juga: Pemkab Taput targetkan 100 hektare pertanaman bawang merah di 2021
Tak hanya menyoal sang istri, Saut juga berkeluh bahwa anaknya Aripin (37) yang bertitel sarjana pendidikan STAKPN, Lamhot (39), Ronal (35), dan putrinya Ika (34) yang juga lulusan Akademi Keperawatan, justru ditengarai menderita kelainan jiwa.
Saut bersama istri dan putra dan putrinya tinggal di rumah semi beton yang tak terurus dengan kondisi jendela kaca yang sudah pecah.
"Saya tidak tahu penyebabnya apa Inang, mereka sudah diobati di Medan, tetap juga tidak ada kemajuan," jelasnya.
Terharu, Satika memberikan penghiburan dan doa agar keluarga Saut secepatnya pulih dari kondisi tersebut.
Dalam aksi sosial yang digelar, Satika juga menyambangi warga kurang beruntung lainnya, yakni penderita kanker dan disabilitas di Kelurahan Situmeang Habinsaran, di Desa Situmeang Hasundutan, Desa Hutauruk, dan di Desa Simanungkalit, Sipoholon.
Satika Simamora berharap agar seluruh warga tetap bersemangat dan berjuang keras demi kesembuhan serta tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Kita harus giat berusaha dalam peningkatan perekonomian keluarga, tetap sehat pada masa pandemi corona saat ini. Semangat merupakan obat yang paling mujarab sebagai langkah dalam upaya penyembuhan. Bantuan ini sebagai bentuk tali kasih dan sekedar berbagi rejeki awal tahun ini," tukasnya.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021