Nilai impor bahan baku penolong Sumatera Utara pada tahun 2020 turun 13,05 persen dibandingkan 2019 atau hanya 3,032 miliar dolar AS.

"Pada 2019 nilai impor bahan baku penolong Sumut sudah sempat mencapai 3,487 miliar dolar AS, " ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Sabtu (6/2).

Penurunan nilai impor Sumut itu dampak akibat pandemi COVID-19 yang mulai dirasakan Sumut pada Maret 2020 setelah mulai menyebar di Februari.

Baca juga: Nilai ekspor Sumut pada 2020 naik 5,52 persen

Pandemi COVID-19 membuat operasional pabrikan hampir di seluruh sektor industri mengalami gangguan.

Akibat pandemi COVID-19, sebagian besar pabrikan mengurangi dan bahkan menghentikan kegiatan industrinya.

"Dengan produksi berkurang dan bahkan terhenti, impor bahan baku otomatis turun, " katanya.

Impor bahan baku semakin berkurang karena juga ada gangguan perdagangan antarnegara akibat pandemi COVID-19.

Meski turun, tapi bahan baku penolong itu masih tetap terbesar di dalam total nilai impor Sumut yang di 2020 sebesar 3,979 miliar dolar AS.

"Bukan hanya bahan baku penolong, impor barang modal dan konsumsi juga turun.Semua dampak pandemi COVID-19," ujarnya.

Impor barang modal turun 13,80 persen dan barang konsumsi berkurang 2,86 persen.

"Akibat impor bahan baku penolong, konsumsi dan barang modal turun, secara total nilai impor Sumut pada 2020 turun 12,15 persen, " katanya.

Kalau pada tahun 2019, nilai impor Sumut sudah 4,530 miliar dolar AS, maka pada 2020 tinggal 3,979 miliar dolar AS.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021