Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara diminta fokus dan terus memperkuat pembinaan altet di semua cabang olahraga, karena selain akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua, juga harus mempersiapkan diri sebagai tuan rumah pada PON 2024.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan hal tersebut saat menerima audiensi pengurus KONI Sumut di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (21/1).

"Siapkan atlet, kita harus berpikir maju seperti negara-negara lain. Kita lihat latihan mereka itu cukup keras. Bagaimana kita bisa menjalankan yang seperti itu," katanya.

Baca juga: Musprov KONI Sumut digelar dengan penerapan protokol kesehatan ketat

Ia mengatakan anggaran kebutuhan untuk peningkatan prestasi atlet tidak sedikit, sehingga ketersediaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumut yang terbatas, kemungkinan belum bisa memaksimalkan pembinaan seperti dilakukan di negara-negara maju, khususnya dalam hal pelatihan.

Karenanya ia menyebutkan akan mencari jalan agar pihak lain bisa turut membantu mendukung program yang sudah dicanangkan KONI Sumut bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov).

"Kita di Sumut ada banyak investor yang masuk. Itu bisa dimaksimalkan dengan menjalin kerja sama, agar kebutuhan pembinaan atlet kita bisa dipenuhi," katanya.

Sementara Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis melaporkan kepada Gubernur, terkait evaluasi program lama hingga penyusunan yang baru sekaligus juga dalam rangka musyawarah untuk pemilihan Ketua KONI Sumut periode 2021-2025.

Begitu juga berbagai cakupan rencana jangka pendek dan jangka panjang, baik persiapan PON 2021 hingga PON 2024.

"Kita laporkan per tahun, di mana 2021 kita juga memulai pembinaan jangka panjang untuk 400 atlet nomor perorangan, 2022 seluruh nomor perorangan akan kami Pelatda-kan (Pemusatan Latihan Daerah). Dan 2023 seluruh nomor perorangan dan beregu akan kami Pelatda-kan sampai PON 2024," katanya.

Adapun dalam waktu dekat, ia berharap dukungan Gubernur untuk bisa membantu memberikan kesempatan kepada para atlet Sumut mendapatkan training camp yang dipersiapkan sebagai skala prioritas, seperti ke Korea Selatan atau ke China.

Sebab ia memaklumi keterbatasan APBD Sumut untuk program tersebut.

“Memang kalau kita lihat, besaran APBD tidak mungkin juga bisa mencukupi kebutuhan kita untuk melibatkan itu. Maka tadi diskusi dengan Pak Gubernur, beliau akan cari cara lain. Kemungkinan adalah kerja sama dengan investor, bagaimana di negara mereka bisa dilakukan training camp untuk atlet kita," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021