Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Desember 2020 sebesar 16,54 miliar dolar AS, meningkat 8,39 persen dibanding ekspor November 2020 dan meningkat 14,63 persen dibanding Desember 2019.
Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat, mengungkapkan nilai ekspor pada Desember 2020 merupakan yang tertinggi selama 2020 dan tercatat sebagai yang tertinggi sejak Desember 2013 yang saat itu tercatat 16,97 miliar dolar AS.
"Perkembangan ekspor pada bulan Desember 2020 ini sangat menggembirakan. Biasanya pada Desember itu ekspor dan impornya agak menurun karena di bulan Desember banyak hari libur, tapi pattern-nya (polanya) pada Desember ini terbalik dan ini sangat menggembirakan," katanya.
Baca juga: Pemerintah sita aset Rp8,9 miliar dari kasus pencucian uang 2020
Suhariyanto menjelaskan secara month to month (mtm/bulanan) nilai ekspor Desember naik 8,39 persen terjadi karena peningkatan ekspor migas sebesar 33,66 persen.
Peningkatan ekspor migas itu didorong oleh peningkatan ekspor nilai minyak mentah yang naik dari sisi volume dan harga. Kenaikan juga didorong oleh peningkatan ekspor gas. Ada pun ekspor nonmigas juga tercatat naik 7.06 persen secara bulanan.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan Desember 2019 atau year on year (yoy), ekspor Desember 2020 meningkat 14,63 persen didoorng oleh peningkatan ekspor nonmigas yang naik 16,73 persen meski ekspor migasnya turun 10,10 persen.
Ke depan, Suhariyanto berharap nilai ekspor Indonesia bisa membaik. Hal itu seiring dengan naiknya permintaan berbagai komoditas dari negara tujuan utama dan kenaikan harga berbagai komoditas.
"Dibarengi penanganan kesehatan di berbagai negara termasuk Indonesia, ekspor ke depan diharaplan bisa lebih menggembirakan," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat, mengungkapkan nilai ekspor pada Desember 2020 merupakan yang tertinggi selama 2020 dan tercatat sebagai yang tertinggi sejak Desember 2013 yang saat itu tercatat 16,97 miliar dolar AS.
"Perkembangan ekspor pada bulan Desember 2020 ini sangat menggembirakan. Biasanya pada Desember itu ekspor dan impornya agak menurun karena di bulan Desember banyak hari libur, tapi pattern-nya (polanya) pada Desember ini terbalik dan ini sangat menggembirakan," katanya.
Baca juga: Pemerintah sita aset Rp8,9 miliar dari kasus pencucian uang 2020
Suhariyanto menjelaskan secara month to month (mtm/bulanan) nilai ekspor Desember naik 8,39 persen terjadi karena peningkatan ekspor migas sebesar 33,66 persen.
Peningkatan ekspor migas itu didorong oleh peningkatan ekspor nilai minyak mentah yang naik dari sisi volume dan harga. Kenaikan juga didorong oleh peningkatan ekspor gas. Ada pun ekspor nonmigas juga tercatat naik 7.06 persen secara bulanan.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan Desember 2019 atau year on year (yoy), ekspor Desember 2020 meningkat 14,63 persen didoorng oleh peningkatan ekspor nonmigas yang naik 16,73 persen meski ekspor migasnya turun 10,10 persen.
Ke depan, Suhariyanto berharap nilai ekspor Indonesia bisa membaik. Hal itu seiring dengan naiknya permintaan berbagai komoditas dari negara tujuan utama dan kenaikan harga berbagai komoditas.
"Dibarengi penanganan kesehatan di berbagai negara termasuk Indonesia, ekspor ke depan diharaplan bisa lebih menggembirakan," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021