Keputusan Ford Motor Co untuk menutup tiga pabrik mereka di Brasil, semat-mata hanya untuk menekan biaya kerugian dan berusaha untuk fokus terhadap peningkatan profitabilitas di segmen internasional yang berkinerja buruk, analis J.P. Morgan mengatakan pada Selasa (12/01) waktu setempat.
Produsen mobil No. 2 di Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa mereka akan mengambil biaya sebelum pajak sekitar 4,1 miliar dolar AS untuk menutup pabrik Brasil, yang tidak digunakan untuk sementara waktu karena pembatasan terkait pandemi, yang mempengaruhi sekitar 5.000 orang pekerja.
Ford mengatakan, langkah itu adalah bagian dari restrukturisasi global senilai 11 miliar dolar AS yang diumumkan sebelumnya, di mana ia telah mengambil alih 4,2 miliar dolar AS pada kuartal ketiga tahun 2020. Ford mengharapkan untuk membukukan sekitar 2,5 miliar dolar AS pada kuartal keempat dan sekitar 1,6 miliar dolar AS pada 2021.
Analis J.P. Morgan, Ryan Brinkman, mengatakan dalam sebuah catatan bahwa langkah itu terjadi pada saat investor sedang banyak mengeluh tentang tidak adanya jalur menuju profitabilitas untuk bisnis di Amerika Selatan.
"Kami memperkirakan langkah tersebut akan segera mengurangi kerugian dalam operasi di Amerika Selatan, yang sekarang kami modelkan sebagai hasil impas pada tahun 2020 dibandingkan dengan kerugian sebelumnya sebesar 300 juta dolar AS," kata dia seperti yang dikutip dari Reuters, Rabu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Produsen mobil No. 2 di Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa mereka akan mengambil biaya sebelum pajak sekitar 4,1 miliar dolar AS untuk menutup pabrik Brasil, yang tidak digunakan untuk sementara waktu karena pembatasan terkait pandemi, yang mempengaruhi sekitar 5.000 orang pekerja.
Ford mengatakan, langkah itu adalah bagian dari restrukturisasi global senilai 11 miliar dolar AS yang diumumkan sebelumnya, di mana ia telah mengambil alih 4,2 miliar dolar AS pada kuartal ketiga tahun 2020. Ford mengharapkan untuk membukukan sekitar 2,5 miliar dolar AS pada kuartal keempat dan sekitar 1,6 miliar dolar AS pada 2021.
Analis J.P. Morgan, Ryan Brinkman, mengatakan dalam sebuah catatan bahwa langkah itu terjadi pada saat investor sedang banyak mengeluh tentang tidak adanya jalur menuju profitabilitas untuk bisnis di Amerika Selatan.
"Kami memperkirakan langkah tersebut akan segera mengurangi kerugian dalam operasi di Amerika Selatan, yang sekarang kami modelkan sebagai hasil impas pada tahun 2020 dibandingkan dengan kerugian sebelumnya sebesar 300 juta dolar AS," kata dia seperti yang dikutip dari Reuters, Rabu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021