Tokoh budaya Tengku Zainuddin menyampaikan gelaran "Satu Jam Baca Puisi" sebagai bentuk upaya setawar pengobat bagi Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin, yang baru ini di demo sekelompok orang terkait permasalahan Kabupaten Langkat di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal ini disampaikan tokoh budaya Tengku Zainuddin disela-sela pagelaran baca puisi, di Taman Budaya Tengku Amir Hamzah, di Stabat, Kamis.

“Kita mengangkat marwah Pahlawan Nasional, Pujangga yang merupakan putra Langkat, Tengku Amir Hamzah. Selain itu tentu juga sebagai setawar sedingin bagi Bupati Langkat Terbit Rencana PA yang sedang diterpa isu selepas ada sekelompok orang berdemo di KPK.” terang Tengku Zainuddin.

Baca juga: Perwakilan warga Desa Timbang Jaya Bahorok Langkat laporkan kadesnya ke kejaksaan, terkait hal ini

Tengku Zainuddin juga menyampaikan "Jangan sekali-sekali mendurhakai budaya, sebab nanti bisa terasa".

Gelaran baca puisi yang diinisiasi oleh Gardu bekerjasama berbagai perkumpulan pengiat seni budaya dan sastra menyedot banyak perhatian warga.

Hadir membaca puisi aktivis perempuan yang juga Sekretaris Baguna Sumut, R Mawarni Putri Tampubolon, Togar Lubis, Alexander Chrisse Ginting Munthe, anggota DPRD Sumut dr Meriahta Sitepu, Mars, Kasi Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Langkat Yuni Ariani, Sugeng Staya Darma, Wirja Taupan, Kamal Nasution, Erwin Nasrullah dan Tegar Hidayat dan cucu Tengku Amir Hamzah yaitu Tengku Rina Usman juga turut hadir dan membaca puisi atoknya.

Selain menyajikan puisi dengan membaca, puisi dengan perpaduan aresemen musik juga mensyahdukan gelaran tersebut.

Grup musik Jerangan tampil membawakan musikalisasi puisi, Apa ada Angin di Jakarta dan puisi Padamu Jua karya Tengku Amir Hamzah dan ditutup Bob Anggara dari Teater Iqra dan Roni Sanzani Azli dari teater Sisi UMSU.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021