Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Wilayah Sumatera Utara menyatakan sektor pertanian menjadi andalan sektor ekonomi Indonesia pada masa COVID-19.
"Yang jelas pada masa pandemi COVID-19 sektor pertanian yang tidak terdampak bahkan naik. Kenaikannya mencapai 16 persen lebih," kata Ketua HKTI Sumut Gus Irawan Pasaribu ditengah syukuran warga masyarakat Lingkungan IV, Kelurahan Sayur Matinggi, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sabtu (2/1).
Karenanya, kita patut bersyukur dan bangga di tengah krisis ekonomi sektor pertanian mampu menopang. Seperti peningkatan pertanian masyarakat Lingkungan IV Sayur Matinggi mencapai 15-20 persen di masa COVID-19.
Baca juga: Jalur Lintas Tengah Sumatera Tapanuli Selatan dipadati kendaraan wisatawan
Menurut masyarakat Lingkungan IV Sayur Matunggi, di 2020 masa pandemi hasil panen padi sawah mereka bisa mencapai 6,6 Ton- 7 Ton dalam per hektare sawah. Kenaikan hasil panen dampak berkurangnya hama seperti tikus, serta membaiknya sistem irigasi.
"HKTI berharap dan mendoakan panen padi sawah petani Tapanuli Selatan secara umum di 2021 nantinya dapat semakin meningkat lagi," ucap Gus Irawan.
Ia menyinggung dampak COVID-19 telah menghantam penghasilan negara Indonesia hingga minus (terkecuali sektor pertanian). Karenanya, laju ekonomi sektor pertanian harus didorong hingga tumbuh 20-25 persen di 2021.
"Konsentrasi pemerintah dari pusat , provinsi hingga daerah dalam mengatasi COVID-19 di 2021 hingga mencapai Rp1000 Triliun. Pun demikian, sektor pertanian selaku ketahanan pangan nasional dimasa COVID-19 harus didorong agar terus meningkat," harap Gus Irawan juga Anggota Komisi XI DPR-RI.
Para pemimpin khususnya di daerah juga diharap dapat mendorong pengembangan sumber daya alam (sektor pertanian) menghadapi masa krisis ekonomi akibat dampak pandemi.
"Mari kita doakan agar COVID-19 yang angkanya terus meningkat ini bisa cepat berakhir," kata Gus Irawan seraya mengimbau masyarakat luas agar tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Yang jelas pada masa pandemi COVID-19 sektor pertanian yang tidak terdampak bahkan naik. Kenaikannya mencapai 16 persen lebih," kata Ketua HKTI Sumut Gus Irawan Pasaribu ditengah syukuran warga masyarakat Lingkungan IV, Kelurahan Sayur Matinggi, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sabtu (2/1).
Karenanya, kita patut bersyukur dan bangga di tengah krisis ekonomi sektor pertanian mampu menopang. Seperti peningkatan pertanian masyarakat Lingkungan IV Sayur Matinggi mencapai 15-20 persen di masa COVID-19.
Baca juga: Jalur Lintas Tengah Sumatera Tapanuli Selatan dipadati kendaraan wisatawan
Menurut masyarakat Lingkungan IV Sayur Matunggi, di 2020 masa pandemi hasil panen padi sawah mereka bisa mencapai 6,6 Ton- 7 Ton dalam per hektare sawah. Kenaikan hasil panen dampak berkurangnya hama seperti tikus, serta membaiknya sistem irigasi.
"HKTI berharap dan mendoakan panen padi sawah petani Tapanuli Selatan secara umum di 2021 nantinya dapat semakin meningkat lagi," ucap Gus Irawan.
Ia menyinggung dampak COVID-19 telah menghantam penghasilan negara Indonesia hingga minus (terkecuali sektor pertanian). Karenanya, laju ekonomi sektor pertanian harus didorong hingga tumbuh 20-25 persen di 2021.
"Konsentrasi pemerintah dari pusat , provinsi hingga daerah dalam mengatasi COVID-19 di 2021 hingga mencapai Rp1000 Triliun. Pun demikian, sektor pertanian selaku ketahanan pangan nasional dimasa COVID-19 harus didorong agar terus meningkat," harap Gus Irawan juga Anggota Komisi XI DPR-RI.
Para pemimpin khususnya di daerah juga diharap dapat mendorong pengembangan sumber daya alam (sektor pertanian) menghadapi masa krisis ekonomi akibat dampak pandemi.
"Mari kita doakan agar COVID-19 yang angkanya terus meningkat ini bisa cepat berakhir," kata Gus Irawan seraya mengimbau masyarakat luas agar tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021