Puluhan aktifis dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menggelar aksi demonstrasi di halaman markas Kepolisian Resort Madina, Selasa (29/12).

Dalam aksi tersebut mahasiswa menuntut Kapolres Madina, AKBP Horas Tua Silalahi agar menutup aktifitas pertambangan emas ilegal di wilayah Pantai Barat Madina Provinsi Sumatera Utara.

Selain itu, PC PMII Madina juga meminta agar pihak kepolisian melakukan tindakan tegas terhadap praktek penambangan emas tanpa izin tak terkecuali juga dengan para oknum yang diduga memback-up aktivitas yang merusak lingkungan tersebut.

Baca juga: Disdik Madina pastikan KBM tatap muka digelar Januari

Ketua Pengurus Cabang PMII Madina, Alwi Rahman menyampaikan, bahwa PC PMII Madina juga telah melakukan investigasi ke beberapa daerah yang turut terkena dampak dari aktivitas penambangan liar tersebut.

“Aktivitas penambangan liar ini terbukti telah merusak lingkungan dan berdampak pada rusaknya habitat dan keseimbangan alam. Kita telah melakukan investigasi ke beberapa daerah, termasuk di antaranya Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG), Dan hasilnya, masyarakat setempat juga menentang dengan keras penambangan liar ini," ujarnya.

Untuk itu dirinya meminta kepada pihak kepolisian agar bersikap profesional dalam menjalankan tugas dan menutup pertambangan liar ini tanpa pandang bulu.

"Apabila ada pihak yang memback-up harus diusut hingga keakar akarnya. Termasuk jika itu adalah pihak kepolisian. Jangan nodai instansi kepolisian dengan ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegas Alwi.

Sementara itu, Kapolres Madina yang diwakili oleh Kabag Ops, Kompol Toni Irwansyah menjelaskan, bahwa Kapolres Madina, AKBP Horas Tua Silalahi berserta segenap pimpinan Polres Madina lainnya sedang berada di luar daerah dalam agenda dinas.

“Sebelumnya kami sampaikan bahwa bapak Kapolres, Wakapolres, Kabag dan Kasat sedang dalam agenda kedinasan di luar daerah. Untuk itu, nanti kami akan sampaikan terkait aksi dan pernyataan sikap dari rekan rekan mahasiswa kepada pimpinan. Kita akan melakukan pengkajian terhadap masalah ini dengan turut melibatkan pemerintah daerah dan pihak lainnya. Dan kita juga sangat berharap dengan kerjasama seluruh pihak, terutama rekan rekan mahasiswa,” ujar Kompol Toni Irwansyah.

Setelah membacakan pernyataan sikapnya, mahasiswa tampak membubarkan diri dengan tertib.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020