Perayaan Natal tahun ini benar-benar berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan sejak Natal dirayakan di dunia ini, baru kali ini perayaan Natal yang berbeda akibat pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh belahan dunia.

Ada pun perbedaan perayaan Natal di tengah pandemi ini, yakni berkurangnya kegiatan perayaan. Kalau sebelumnya, mulai dari tanggal 1 Desember suda dimulai kegiatan Natal sampai dengan puncak perayaan Natal tanggal 25 Desember. Namun tahun ini, berkurang drastis, bahkan di beberapa gereja asli sama sekali tidak ada merayakan Natal tatap muka, melainkan secara virtual.

Menyikapi hal itu salah seorang pelayan gereja di GKPI Pandan memberikan tanggapannya. Menurut Pnt. Sahat Gultom, walaupun kegiatan Natal berkurang, tetapi tidak mengurangi makna dari Natal itu sendiri. Karena Natal itu hakikatnya adalah perenungan akan kelahiran Kristus yang diyakini umat Kristiani sebagai penyelamat dunia.

“Natal tahun ini benar-benar kita jadikan sebagai bahan refleksi dan introspeksi diri. Mungkin selama ini kita lebih mengutamakan kegiatan seremonialnya dari pada makna perayaan Natal itu sendiri. Mungkin selama ini kita disibukkan dengan pernak pernik dan busana Natal dibanding dengan perenungan untuk apa Kristus itu lahir ke dunia ini. Dan momen Natal tahun ini sangat tepat untuk kita refleksikan sebagai bahan introspeksi diri bagi kita. Artinya, apakah selama ini kita lebih disibukkan mengurus perayaan Natal, dibanding memaknai Natal itu sendiri dengan pengenalan dan perubahan sikap diri,” katanya.

Diungkapkan Sahat, keramaian perayaan Natal di gerejanya sudah terlihat sejak awal Desember setiap tahunnya. Bahkan di tabel daftar kegiatan Natal gereja, sederetan organisasi dan instansi sudah terjadwal kegiatan Natalnya. Namun untuk tahun ini, sama sekali tidak ada yang mendaftarkan kegiatan perayaan Natal.

“Kebetulan gereja kami ini tidak terlampau besar, sehingga sangat cocok untuk perayaan Natal organisasi marga, organisasi kepemudaan dan juga kegiatan Natal dari instansi pemerintahan. Biasanya kami para pelayan di gereja ini sudah berbagi tugas siapa saja yang menjadi petugas pelayan di acara Natal itu. Tetapi untuk tahun ini tidak ada perayaan Natal di luar ibadah Natal yang digelar oleh gereja kami,” ungkapnya.

Hal itu tambahnya, sudah menjadi keputusan dari rapat Majelis Gereja untuk tidak membuka pelayanan Natal di gereja, akibat pandemi COVID-19. Sedangkan terkait perayaan malam Natal dan ibadah Natal 25 Desember 2020 di GKPI Pandan, pihaknya telah mengantisipasinya dengan peraturan yang ketat. Salah satunya membatasi jumlah jemaat dalam gereja. Di mana setiap bangku gereja hanya bisa diisi 3 jemaat dari 8 orang jemaat biasanya. Setiap jemaat wajib diukur suhu tubuh, mencuci tangan dan wajib memakai masker.

Agar jemaat dapat tertampung, gereja menyiapkan teratak di disamping kanan dan kiri gereja dengan batasan dan jarak kursi yang sudah diatur.

“Sejak kami beribadah kembali pasca ibadah online, semua persiapan sarana prokes kami lengkapi di gereja. Puluhan kran air untuk mencuci tangan sudah kita siapkan. Imbauan demi imbauan terus kami lakukan. Bahkan kepada para lansia kami sarankan untuk ibadah di rumah saja. Jadi, kami benar-benar ketat melakukan penerapan prokes 3M ini. Dan hasilnya, sampai saat ini tidak ada satu pun dari jemaat kami yang terkonfirmasi COVID-19,” sebutnya.

Demikian juga dengan perayaan malam Natal dan ibadah Natal 25 Desember 2020, acara dipersiapkan sesingkat mungkin namun tidak mengurangi makna Natal itu sendiri.

“Dalam ibadah Natal kali ini, kita tidak ada liturgi lazimnya dilakukan setiap ibadah Natal. Demikian juga dengan koor, atau persembahan lagu pujian berupa vocal solo atau vocal grup juga ditiadakan. Jadi bentuk ibadah kita lebih fokus terhadap makna perenungan atas pandemi COVID-19 ini. Jemaat diajak khusyuk untuk memohon pengampunan kepada Tuhan, agar pandemi COVID-19 cepat berlalu sehingga kegiatan dan peradaban dapat normal kembali. Bagi kami jemaat GKPI Pandan, bahwa perayaan Natal tahun ini kami maknai sebagai bahan perenungan dan kesempatan untuk introspeksi diri atas perayaan Natal sebelum,” tandasnya.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020