Rumah Sakit Umum Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, yang ditetapkan Bupati sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19, diviralkan pasien di media sosial Senin (21/12) karena ada penumpukan pasien tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
Akibatnya Kepala Rumah Sakit Tanjung Pura dr Immanuel Pinem didampingi Kadis Kominfo Syahmadi, di Stabat, Rabu, menyampaikan hal itu karena kesalahan teknis.
“Saat itu ada kesalahan teknis, hingga terjadi penumpukan pasien yang mengantri. Kini pelayanan di RSU Tanjung Pura, sudah kembali normal dengan menerapkan Prokes sesuai imbauan pemerintah,” kata Immanuel Pinem.
Kesalahan teknis itu disebabkan kerusakan jaringan internet. Bukti laporan kerusakan jaringan ada datanya. Selain itu, juga karena ada perbaikan ruang pelayanan BPJS.
Jadi, akibat kerusakan jaringan tersebut, dilakukan pendataan manual secara kehati–hatian agar tidak ada kesalahan pada saat menginput data ke komputer, yang membuat pendataan peserta BPJS jadi lebih lambat.
“Sembari menunggu perbaikan, jadi sistem kerjanya berbeda, kami pakai manual jadi membuat lebih lambat, dibandingkan kerja komputerisasi yang pastinya lebih cepat,” sambungnya.
Baca juga: Desa Tapak Kuda Tanjung Pura Langkat dicanangkan sebagai desa "BERSINAR"
Kadis Kominfo Syahmadi selaku Ketua Humas Satgas COVID-19 Langkat, menyampaikan bahwa Pemkab dan unsur Forkopimda Langkat selalu menerapkan Prokes, termasuk RSU Tanjung Pura.
"Jadi terkait video itu, akibat kesalahan teknis, bukan unsur kesengajaan atau pembiaran,” katanya.
Sementara itu kejadian penumpukan pasien juga pernah ditemukan anggota DPRD Langkat Safii dari Partai Perindo saat melakukan kunjungan mendadak (sidak) ke rumah sakit Tanjung Pura, bersama Sekretaris Perindo Langkat Zulkifli ST.
Safii langsung melihat dan menyaksikan pasien yang menumpuk tidak diawasi dengan ketat sesuai protokol kesehatan COVID-19 dan menegor langsung KTU Rumah Sakit tersebut.
Teguran itu dilakukan Safii setelah sebelumnya berkomunikasi dengan Direktur Rumah Sakit Tanjung Pura dr Immanuel Pinem melalui handphone, dikarenakan beliau sedang sakit.
Ternyata kejadian serupa kini terulang lagi dimana pasien rumah sakit tersebut memposting kejadian itu di media sosial.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Akibatnya Kepala Rumah Sakit Tanjung Pura dr Immanuel Pinem didampingi Kadis Kominfo Syahmadi, di Stabat, Rabu, menyampaikan hal itu karena kesalahan teknis.
“Saat itu ada kesalahan teknis, hingga terjadi penumpukan pasien yang mengantri. Kini pelayanan di RSU Tanjung Pura, sudah kembali normal dengan menerapkan Prokes sesuai imbauan pemerintah,” kata Immanuel Pinem.
Kesalahan teknis itu disebabkan kerusakan jaringan internet. Bukti laporan kerusakan jaringan ada datanya. Selain itu, juga karena ada perbaikan ruang pelayanan BPJS.
Jadi, akibat kerusakan jaringan tersebut, dilakukan pendataan manual secara kehati–hatian agar tidak ada kesalahan pada saat menginput data ke komputer, yang membuat pendataan peserta BPJS jadi lebih lambat.
“Sembari menunggu perbaikan, jadi sistem kerjanya berbeda, kami pakai manual jadi membuat lebih lambat, dibandingkan kerja komputerisasi yang pastinya lebih cepat,” sambungnya.
Baca juga: Desa Tapak Kuda Tanjung Pura Langkat dicanangkan sebagai desa "BERSINAR"
Kadis Kominfo Syahmadi selaku Ketua Humas Satgas COVID-19 Langkat, menyampaikan bahwa Pemkab dan unsur Forkopimda Langkat selalu menerapkan Prokes, termasuk RSU Tanjung Pura.
"Jadi terkait video itu, akibat kesalahan teknis, bukan unsur kesengajaan atau pembiaran,” katanya.
Sementara itu kejadian penumpukan pasien juga pernah ditemukan anggota DPRD Langkat Safii dari Partai Perindo saat melakukan kunjungan mendadak (sidak) ke rumah sakit Tanjung Pura, bersama Sekretaris Perindo Langkat Zulkifli ST.
Safii langsung melihat dan menyaksikan pasien yang menumpuk tidak diawasi dengan ketat sesuai protokol kesehatan COVID-19 dan menegor langsung KTU Rumah Sakit tersebut.
Teguran itu dilakukan Safii setelah sebelumnya berkomunikasi dengan Direktur Rumah Sakit Tanjung Pura dr Immanuel Pinem melalui handphone, dikarenakan beliau sedang sakit.
Ternyata kejadian serupa kini terulang lagi dimana pasien rumah sakit tersebut memposting kejadian itu di media sosial.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020