Pemkot Medan mengharapkan Forum Komunikasi Antara Lembaga Adat (Forkala) terus menjaga kerukunan 24 etnik menjadi satu organisasi yang bergerak menyatukan beragam perbedaan, dan membentuk persatuan di Kota Medan.

"Upaya menjaga persatuan dan kerukunan yang telah dilakukan Forkala, haruslah didukung penuh masyarakat. Hal ini juga perwujudan Kota Medan, sebagai kota multikultural humanis. Sebab, seluruh masyarakat dapat hidup berdampingan dalam bingkai kerukunan," ucap Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan, OK Zulfi di Medan, Selasa.

Pernyataan ini terungkap ketika OK Zulfi mewakili Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution membuka Musyawarah IV dalam rangka HUT ke-15 Forum Komunikasi Antara Lembaga Adat (Forkala) Kota Medan.

Sebagai kota multietnis, menurutnya, maka semua pihak harus mampu menjaga keberagaman yang dimiliki, sebagai suatu anugerah dan modal untuk membawa Kota Medan menjadi lebih baik dalam segala bidang di masa mendatang.

"Segala perbedaan, bukanlah alasan menjadi terpecah belah. Justru kebhinekaan menjadi sebuah kekayaan yang patut dibanggakan," ungkap Zulfi dalam musyawarah dirangkaikan dengan peluncuran laman Medan Beranda Budaya Nusantara.

Ketua Forkala Kota Medan, Datuk Adil Freddy, mengapresiasi semua pihak, khususnya Pemkot Medan telah mendukung organisasi ini dalam menjalankan program merawat kerukunan hingga usia Forkala kini menginjak 15 tahun. 

"Heterogenitas di Kota Medan adalah kekayaan, dan kekuatan membangun kebersamaan. Dengan kondisi plural ini, maka Forkala memandang perlu ambil bagian menjaga kerukunan. Tapi kesuksesan itu, harus didukung peran serta semua komponen dan elemen masyarakat," ungkap Datuk Adil.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020