Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional ke-75, Majelis Dikdasmen Pimpinan Muhammadiyah Cabang Stabat memberikan hadiah spesial kepada para guru sekolah Muhammadiyah mulai dari TK ABA Stabat, SD Terpadu Muhammadiyah Stabat, MTs Muhammadiyah 29 Stabat dan SMA Muhammadiyah 19 Stabat.

Hal itu disampaikan Ketua Dikdasmen Muhammadiyah Langkat Surkani, di Stabat, Senin. Dimana hadiah tersebut berupa seminar pendidikan dengan tema 'Sharing Session TOUCH " Sentuhan Guru Sepenuh Hati" bersama narasumber Ustadz Suwardiyamsyah, M.Ag. (Founder Istana Hati) Kota Binjai.

Ada sekitar 30 guru dengan penuh semangat mengikuti acara tersebut hingga akhir acara. Sebelum acara dimulai, dua orang siswi kelas 3 SD Terpadu Muhammadiyah Stabat melantunkan hafalan surah Al Insyiqoq (ananda Radhwah Ats Tsaqifa binti Muhammad Amin, M.A.) dan surah Al Infithor (ananda Rahil Rahma Talita binti Muhammad Munib Noer Assidaway).

 "Acara ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para guru, khususnya guru Muhammadiyah se-kecamatan Stabat di saat mengadapi pandemi covid-19.

Baca juga: Paripurna DPRD pengesahan APBD 2021 ditunda karena tidak qorum

Bisa jadi semangat mengajar mereka mengendur karena sudah lama tidak mengajar secara tatap muka di sekolah", tutur Ustadz Irfan, M.A. selaku Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Stabat.

Surkani menambakan sekolah Muhammadiyah harus memiliki daya jual yang tinggi agar bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lain, baik yang sudah ada maupun sekolah-sekolah yang akan bermunculan pada beberapa tahun ke depan.

Para peserta sangat antusias mengikuti pemaparan dari sang narasumber. "Saya lebih suka disebut sebagai pembelajar daripada narasumber, sebab saya masih harus dan terus belajar untuk meningkatkan kualitas diri sehingga bisa memberikan manfaat untuk orang banyak, kata Ustadz Suwardiyamsyah, M.Ag.

Beliau banyak memberikan pengalaman pribadinya saat belajar, mondok di Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu, saat kuliah dan mengajar di Sekolah Dasar Muhammadiyah 01 di Kota Binjai.

"Intinya, apa pun profesi kita jika dibarengi rasa cinta maka pekerjaan tersebut akan menjadi menyeenangkan. Terlebih lagi seorang guru, jika mengajar tidak diiringi rasa cinta terhadap pekerjaannya maka yang tersisa hanya rasa lelah dan tidak menyenangkan," ujarnya.

Suwardiyamsyah menambahkan ada dua macam klasifikasi guru yaitu jika dilihat dari tipenya, maka ada guru formal, guru peneliti, guru jaim, guru imposibel, guru killer, guru sahabat dan guru humoris.

Selain itu jika dilihat dari karakternya, maka ada guru pintar, guru sabar, guru sadar, guru kasar, guru nyasar dan guru kurang ajar. Dari semua itu yang terbaik adalah guru sahabat dan guru sadar.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020