Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu siap berkolaborasi dengan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Labuhanbatu dalam hal program keumatan, hal ini dikatakan Pjs Bupati Labuhanbatu Drs. H. Mhd. Fitryus SH. MSP
Kesiapan itu disampaikannya dalam pertemuan kordinasi bersama Pimpinan Cabang ACT Labuhanbatu diruang kerja Bupati Labuhanbatu jalan SM. Raja Kecamatan Rantau Selatan, Rabu (11/11).
Berbicara ACT, saya merasakan bangga dan sedih, mengapa? ditengah sulitnya perekonomian dan tingginya kebutuhan keluarga, para kader dan relawan ACT masih bisa memikirkan kondisi umat, ", ucap Drs. Fitryus.
Menurut Pjs, Sangatlah diperlukan kolaborasi dengan ACT untuk menegakkan undang undang dasar, bahwa fakir dan miskin di biayai negara, sepak terjang ACT tidaklah diragukan lagi, keperdulian mereka dengan umat sangatlah besar, baik itu kepedulian terhadap masyarakat yang tertimpa bencana hingga kepedulian terhadap masyarakat yang kurang mampu dalam perekonomian.
"Saya berharap, dalam memberikan bantuan hendaknya ACT selalu bersinergi dengan Pemerintah Daerah di jajaran paling bawah, seperti kadus dan Kepling, agar lebih tepat sasaran dan tidak tumpang tindih jenis bantuan yang di berikan", ujarnya.
Dikatakan Drs. Fitryus, Kordinasi ini sangat baik sekali, karena dengan ini Pemerintah sangatlah terbantu menyelesaikan kewajibannya. "Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sangat setuju dan mengapresiasi sekali niat ACT untuk bekerja sama dengan pemerintah kabupaten labuhanbatu", tegas Fitryus.
Sementara itu Muhammad Aswin selaku pimpinan Cabang ACT Labuhanbatu merasa tergugah ketika mendengar kabar keseriusan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu mengatasi masalah anak stanting. Disebutkanya ACT akan sangat senang jika kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu ini bisa terjalin. "Stanting juga menjadi salah satu sasaran program kita yang juga sudah kita jalankan beberapa waktu lalu, seperti pemberian tambahan gizi bagi keluarga tidak mampu dan anak anak di wilayah pantai Labuhanbatu, dari itu alangkah senangnya kami jika kerjasama ini bisa terjalin", ucap Aswin.
Dikesempatan itu Aswin meminta arahan dan bimbingan kepada Pjs Bupati Labuhanbatu untuk kolaborasi program keumatan yang sedang mereka laksanakan agar tidak menyalahi aturan dan bermanfaat kepada umat.
Dilokasi yang sama
Dwi Mahyudi senior marketing ACT memaparkan jenis program keumatan yang dilaksanakan ACT. Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah lembaga sosial kemanusiaan yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan dan emergency respon. Adapun Program program ACT di labuhanbatu adalah emergency respon (bantuan dalam bencana alam), OBG (Operasi Beras Gratis) bantuan beras gratis kepada masyarakat terdampak Covid-19. OMG (Operasi Makan Gratis), Sahabat Guru Indonesia yaitu bantuan biaya hidup guru untuk guru honorer dan mengaji prasejahtera, MSR (Mobile Social Rescue) yaitu bantuan kesehatan dan bantuan pembangunan infrastruktur, SKDI (Solidaritas Kemanusiaan Dunia islam) Berisi beras untuk santri, bantuan beras ke pesantren pesantren yang membutuhkan bantuan pangan beras, Wakaf Modal UMKM terdiri dari Wakaf Modal Usaha Mikro (WMUM), Wakaf Modal Usaha Kecil (WMUK) Wakaf Modal Usaha Menengah, Sedekah Air Minum Wakaf, Wakaf Pabrik berupa Lumbung Air Wakaf dan program bantuan gizi (bantuan susu buat anak). Disebutkan Dwi, "Saya merasa bangga dengan sifat kedermawan masyarakat Labuhanbatu yang selalu memberikan sadaqah nya untuk umat yang membutuhkan, seperti bantuan beras yang dikirimkan ke Palestina beberapa waktu lalu, sehingga membawa Logo Labuhanbatu terpampang disana", ujar DWi.
Turut mendampingi Pjs Bupati Labuhanbatu, Asisten I Pemerintahan Labuhanbatu Sarimpunan Ritonga M.Pd, Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Labuhanbatu, Kabag Protokol Prandi A. Nasution, Kabag Umum Abdi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Kesiapan itu disampaikannya dalam pertemuan kordinasi bersama Pimpinan Cabang ACT Labuhanbatu diruang kerja Bupati Labuhanbatu jalan SM. Raja Kecamatan Rantau Selatan, Rabu (11/11).
Berbicara ACT, saya merasakan bangga dan sedih, mengapa? ditengah sulitnya perekonomian dan tingginya kebutuhan keluarga, para kader dan relawan ACT masih bisa memikirkan kondisi umat, ", ucap Drs. Fitryus.
"Saya berharap, dalam memberikan bantuan hendaknya ACT selalu bersinergi dengan Pemerintah Daerah di jajaran paling bawah, seperti kadus dan Kepling, agar lebih tepat sasaran dan tidak tumpang tindih jenis bantuan yang di berikan", ujarnya.
Dikatakan Drs. Fitryus, Kordinasi ini sangat baik sekali, karena dengan ini Pemerintah sangatlah terbantu menyelesaikan kewajibannya. "Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sangat setuju dan mengapresiasi sekali niat ACT untuk bekerja sama dengan pemerintah kabupaten labuhanbatu", tegas Fitryus.
Sementara itu Muhammad Aswin selaku pimpinan Cabang ACT Labuhanbatu merasa tergugah ketika mendengar kabar keseriusan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu mengatasi masalah anak stanting. Disebutkanya ACT akan sangat senang jika kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu ini bisa terjalin. "Stanting juga menjadi salah satu sasaran program kita yang juga sudah kita jalankan beberapa waktu lalu, seperti pemberian tambahan gizi bagi keluarga tidak mampu dan anak anak di wilayah pantai Labuhanbatu, dari itu alangkah senangnya kami jika kerjasama ini bisa terjalin", ucap Aswin.
Dikesempatan itu Aswin meminta arahan dan bimbingan kepada Pjs Bupati Labuhanbatu untuk kolaborasi program keumatan yang sedang mereka laksanakan agar tidak menyalahi aturan dan bermanfaat kepada umat.
Dilokasi yang sama
Dwi Mahyudi senior marketing ACT memaparkan jenis program keumatan yang dilaksanakan ACT. Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah lembaga sosial kemanusiaan yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan dan emergency respon. Adapun Program program ACT di labuhanbatu adalah emergency respon (bantuan dalam bencana alam), OBG (Operasi Beras Gratis) bantuan beras gratis kepada masyarakat terdampak Covid-19. OMG (Operasi Makan Gratis), Sahabat Guru Indonesia yaitu bantuan biaya hidup guru untuk guru honorer dan mengaji prasejahtera, MSR (Mobile Social Rescue) yaitu bantuan kesehatan dan bantuan pembangunan infrastruktur, SKDI (Solidaritas Kemanusiaan Dunia islam) Berisi beras untuk santri, bantuan beras ke pesantren pesantren yang membutuhkan bantuan pangan beras, Wakaf Modal UMKM terdiri dari Wakaf Modal Usaha Mikro (WMUM), Wakaf Modal Usaha Kecil (WMUK) Wakaf Modal Usaha Menengah, Sedekah Air Minum Wakaf, Wakaf Pabrik berupa Lumbung Air Wakaf dan program bantuan gizi (bantuan susu buat anak). Disebutkan Dwi, "Saya merasa bangga dengan sifat kedermawan masyarakat Labuhanbatu yang selalu memberikan sadaqah nya untuk umat yang membutuhkan, seperti bantuan beras yang dikirimkan ke Palestina beberapa waktu lalu, sehingga membawa Logo Labuhanbatu terpampang disana", ujar DWi.
Turut mendampingi Pjs Bupati Labuhanbatu, Asisten I Pemerintahan Labuhanbatu Sarimpunan Ritonga M.Pd, Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Labuhanbatu, Kabag Protokol Prandi A. Nasution, Kabag Umum Abdi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020