Proses Belajar Mengajar (PBM) dilingkungan Dinas Pendidikan Mandailing Natal secara tatap muka disaat pandemi Covid-19 ini untuk sementara ditiadakan. Hal itu dilakukan pemerintah sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona di Madina.

Saat ini PBM di Kabupaten Mandailing Natal khususnya di Kecamatan Batahan proses belajar mengajar siswa dilaksanakan secara Daring dan Luring.

Baca juga: Ini hasil pengundian nomor urut Pilkada Madina

Meskipun dilaksanakan secara Daring, para siswa dan tenaga pendidik mengeluh atas kendala yang dihadapi mereka dilapangan diantaranya adalah keterbatasan handphone para siswa dan jaringan internet yang sering mati.

"Dalam pelaksanaan PBM secara Daring para guru dan siswa mengalami kendala dilapangan, kendala tersebut diantaranya adalah keterbatasan siswa yang memiliki handphond canggih, serta listrik yang sering mati," ujar Korwil UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Batahan, Sukiman SE kepada wartawan, Jumat (25/9).

Ia menyebut, akibat listrik yang sering mati ini berimbas kepada matinya jaringan internet pada kecamatan itu.

Untuk menjalankan amanat dari undang-undang dasar 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa Sukimin menyebut para guru harus bekerja secara extra dengan melaksanakan PBM secara Luring (luar jaringan) dengan cara mengantarkan materi pelajaran kepada siswa yang tidak terjangkau oleh jaringan salah satunya yang berada dalam lingkungan perusahan perkebunan PTPN IV Batahan.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020