Wall Street jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena lonjakan kasus infeksi virus corona di Eropa dan meningkatnya ketidakpastian tentang negosiasi putaran stimulus fiskal berikutnya di Amerika Serikat, dengan Dow kehilangan sebanyak 942,27 poin selama sesi sebelum akhirnya menyempit.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 509,72 poin atau 1,84 persen, menjadi ditutup pada 27.147,70 poin. Indeks S&P 500 berkurang 38,41 poin atau 1,16 persen menjadi berakhir di 3.281,06 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup merosot 14,48 poin atau 0,13 persen menjadi 10.778,80 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama di bawah S&P 500 membukukan kerugian dipimpin oleh sektor material, industri dan energi. Meski begitu, sektor teknologi berhasil meningkat 0,76 persen berkat kembalinya investor ke saham-saham teknologi di tengah dorongan untuk menghindari aset-aset berisiko.

Ancaman meningkatnya kasus infeksi virus corona dan kemungkinan penerapan kembali penguncian nasional di Inggris menenggelamkan pasar saham Eropa pada Senin (21/9/2020) dan meluas ke pasar AS.

Kekhawatiran kebangkitan kembali kasus COVID-19 global membebani sentimen, sementara ketegangan politik di Washington D.C. juga berkontribusi pada suasana suram, kata Wells Fargo Advisors pada penutupan sesi.

"Negosiasi atas stimulus fiskal tambahan diperkirakan menjadi lebih rumit setelah meninggalnya Hakim Ruth Bader Ginsburg menciptakan kekosongan tak terduga di Mahkamah Agung AS," kata Wells Fargo Advisors.

"Kedua belah pihak sejauh ini gagal mencapai kesepakatan. Tetapi kemajuan apa pun menuju RUU dapat menyebabkan penurunan ketidakpastian ekonomi AS," kata Kepala Investasi UBS Global Wealth Management Mark Haefele dalam sebuah catatan pada Senin (21/9/2020).

Selain itu, Indeks Aktivitas Nasional Fed Chicago hanya mencapai 0,79 pada Agustus, lebih rendah dari 2,54 pada Juli dan ekspektasi pasar 1,88, yang mencerminkan moderasi pemulihan ekonomi AS.


 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020