Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti menyatakan akan memperjuangkan permintaan khusus yang disampaikan Sekjen Pengurus Besar Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis, tentang harapan agar pendiri Al Jam’iyatul Washliyah diangkat menjadi pahlawan nasional.
Demikian disampaikan La Nyalla di aula Udin Sjamsuddin Djajaluddin Lubis Kampus Syech Muhammad Yunus UMN Al Washliyah Jalan Gedung Arca Medan, Selasa (15/9), dalam rangkaian kunjungan kerja hari pertama Ketua DPD RI di Sumatera Utara.
Kampus tersebut menjadi tujuan pertama LaNyalla beserta rombongan di Kota Medan.
Dikatakan La Nyalla, semangat berdirinya Al Washliyah yang digagas para pendirinya, yakni Tuanku H Ismail Banda, HM Arsyad Tahlib dan H Abdurrahman Syihab, sama dan sebangun dengan semangat pendiri ormas Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, yakni untuk melepaskan bangsa ini dari penjahahan, menuju kemerdekaan yang hakiki.
"Artinya, ketiga ormas Islam tersebut memiliki kesamaan tujuan. Dan kalau kita baca di beberapa literatur, karena tahun berdirinya juga berdekatan, semua tokoh yang terlibat di dalam tiga organisasi itu adalah sahabat satu sama lain. Mereka menuntut ilmu dengan silsilah guru yang sama di Timur Tengah," katanya.
Untuk itu dirinya siap memperjuangkan keinginan ormas Islam tersebut. Apalagi, katanya, DPD punya komitmen untuk memperjuangkan kepentingan daerah dan stakeholder di daerah.
"Al Washliyah kita lihat sangat concern dalam dunia pendidikan dan dakwah Islam. Kita para Senator, khususnya Senator dari Sumatera Utara, apalagi saudara Dedi Iskandar Batubara juga menjadi pengurus di Al Wasliyah. Jadi insya Allah segera ada jalan,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu La Nyalla juga menandatangani MoU antara DPD RI dengan UMN Al Washliyah serta 5 perguruan tinggi di bawah naungan PB Al Washliyah lainnya, antara lain Universitas Al Washliyah Medan, Universitas Al Washliyah Labuhan Batu, STIT Al-Washliyah Binjai dan STIE Al-Washliyah Sibolga.
Ikut menyaksikan penandatanganan tersebut, Wakil Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamuddin, serta empat Senator asal Sumut, Pdt. Willem Tumpal Pandopotan Simarmata, Dedi Iskandar Batubara, Muhammad Nuh dan Badikenita Sitepu.
Tampak pula sejumlah Senator dari sejumlah provinsi, di antaranya Fachrul Razi (Aceh) Alirman Sori (Sumatera Barat), Bustami Zainuddin (Lampung), Wa Ode Rabia Al Adawia (Sulawesi Tenggara), Sylviana Murni (DKI Jakarta) dan Rahmat Shah yang merupakan mantan anggota DPD asal Sumut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Demikian disampaikan La Nyalla di aula Udin Sjamsuddin Djajaluddin Lubis Kampus Syech Muhammad Yunus UMN Al Washliyah Jalan Gedung Arca Medan, Selasa (15/9), dalam rangkaian kunjungan kerja hari pertama Ketua DPD RI di Sumatera Utara.
Kampus tersebut menjadi tujuan pertama LaNyalla beserta rombongan di Kota Medan.
Dikatakan La Nyalla, semangat berdirinya Al Washliyah yang digagas para pendirinya, yakni Tuanku H Ismail Banda, HM Arsyad Tahlib dan H Abdurrahman Syihab, sama dan sebangun dengan semangat pendiri ormas Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, yakni untuk melepaskan bangsa ini dari penjahahan, menuju kemerdekaan yang hakiki.
"Artinya, ketiga ormas Islam tersebut memiliki kesamaan tujuan. Dan kalau kita baca di beberapa literatur, karena tahun berdirinya juga berdekatan, semua tokoh yang terlibat di dalam tiga organisasi itu adalah sahabat satu sama lain. Mereka menuntut ilmu dengan silsilah guru yang sama di Timur Tengah," katanya.
Untuk itu dirinya siap memperjuangkan keinginan ormas Islam tersebut. Apalagi, katanya, DPD punya komitmen untuk memperjuangkan kepentingan daerah dan stakeholder di daerah.
"Al Washliyah kita lihat sangat concern dalam dunia pendidikan dan dakwah Islam. Kita para Senator, khususnya Senator dari Sumatera Utara, apalagi saudara Dedi Iskandar Batubara juga menjadi pengurus di Al Wasliyah. Jadi insya Allah segera ada jalan,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu La Nyalla juga menandatangani MoU antara DPD RI dengan UMN Al Washliyah serta 5 perguruan tinggi di bawah naungan PB Al Washliyah lainnya, antara lain Universitas Al Washliyah Medan, Universitas Al Washliyah Labuhan Batu, STIT Al-Washliyah Binjai dan STIE Al-Washliyah Sibolga.
Ikut menyaksikan penandatanganan tersebut, Wakil Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamuddin, serta empat Senator asal Sumut, Pdt. Willem Tumpal Pandopotan Simarmata, Dedi Iskandar Batubara, Muhammad Nuh dan Badikenita Sitepu.
Tampak pula sejumlah Senator dari sejumlah provinsi, di antaranya Fachrul Razi (Aceh) Alirman Sori (Sumatera Barat), Bustami Zainuddin (Lampung), Wa Ode Rabia Al Adawia (Sulawesi Tenggara), Sylviana Murni (DKI Jakarta) dan Rahmat Shah yang merupakan mantan anggota DPD asal Sumut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020