Tim percepatan penanganan COVID-19 BNPB Pusat berkunjung ke Tebing Tinggi dalam upaya menjalankan intruksi presiden dalam penanganan percepatan COVID-19 terhadap delapan provinsi, termasuk Sumatera Utara, Kamis.
Brigjen.POL (purn) AB.Manalu dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya ingin memperoleh data yang akurat tentang kondisi COVID-19 di Sumut yang termasuk masih tinggi, ingin mengetahui secara langsung kendala yang dihadapi dalam penangananya.
"Hal ini sangat diperlukan karena akan disegerakan untuk melakukan 10 ribu alat swab yang akan dibagikan sesuai rencana presiden," katanya.
Baca juga: COVID-19 di Tebing Tinggi, sembuh 6 positif baru 4 orang
Sementara itu Sekdako Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi menjelaskan tentang kondisi perkembangan penanganan COVID-19 di Tebing Tinggi
Kendala yang dihadapi Tebing Tinggi sangat terbatasnya alat untuk melakukan swab, hanya dapat digunakan untuk tindakan-tindakan tertentu saja hasil traching.
sementara untuk melakukan tindakan swab secara belum mampu, dan selama ini tindakan yang dilakukan oleh tim kesehatan baru pada melakukan rapid test, dan jika ditemukan ada yang reaktif baru dilanjutkan dengan swab,
Baca juga: Pandemi COVID-19, Kadiskes: Pencegahan stunting lewat "door to door"
Hal lain yang menjadi problem lanjutan hasil swab harus dikirim ke Provinsi dilanjutkan ke Balitkes Pusat atau RS.USU.
Akibatnya untuk menunggu hasil dari swab tersebut paling cepat satu minggu, dan berakibat tindakan lanjutannya masih harus menunggu hasil dari swab.
"Untuk kami berharap kiranya di Tebing Tinggi dapat memperoleh bantuan laboraterium hasil swab sendiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Brigjen.POL (purn) AB.Manalu dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya ingin memperoleh data yang akurat tentang kondisi COVID-19 di Sumut yang termasuk masih tinggi, ingin mengetahui secara langsung kendala yang dihadapi dalam penangananya.
"Hal ini sangat diperlukan karena akan disegerakan untuk melakukan 10 ribu alat swab yang akan dibagikan sesuai rencana presiden," katanya.
Baca juga: COVID-19 di Tebing Tinggi, sembuh 6 positif baru 4 orang
Sementara itu Sekdako Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi menjelaskan tentang kondisi perkembangan penanganan COVID-19 di Tebing Tinggi
Kendala yang dihadapi Tebing Tinggi sangat terbatasnya alat untuk melakukan swab, hanya dapat digunakan untuk tindakan-tindakan tertentu saja hasil traching.
sementara untuk melakukan tindakan swab secara belum mampu, dan selama ini tindakan yang dilakukan oleh tim kesehatan baru pada melakukan rapid test, dan jika ditemukan ada yang reaktif baru dilanjutkan dengan swab,
Baca juga: Pandemi COVID-19, Kadiskes: Pencegahan stunting lewat "door to door"
Hal lain yang menjadi problem lanjutan hasil swab harus dikirim ke Provinsi dilanjutkan ke Balitkes Pusat atau RS.USU.
Akibatnya untuk menunggu hasil dari swab tersebut paling cepat satu minggu, dan berakibat tindakan lanjutannya masih harus menunggu hasil dari swab.
"Untuk kami berharap kiranya di Tebing Tinggi dapat memperoleh bantuan laboraterium hasil swab sendiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020