Guna mendukung dan mendongrak pertumbuhan perekonomian di wilayah kerja maupun nasional, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 menyiapkan beberapa program strategis  untuk meningkatkan arus barang dan penumpang dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru.

Pelindo 1 yang mengelola pelabuhan di empat provinsi di bagian barat Indonesia yang meliputi: Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Kepulauan Riau mencatat arus kunjungan kapal sampai dengan semester I tahun 2020 sebanyak 27.404 call atau 77.406.755 GT (Gross Tonnage).

“Selama kurun waktu semester I tahun ini, trafik bongkar muat peti kemas di seluruh pelabuhan yang dikelola Pelindo 1 sebanyak 531.167 box atau setara dengan 647.503 TEUs. Sedangkan untuk bongkar muat barang mencapai 17.842.915 Ton,” kata SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo 1, Imron Eryandy dalam siaran pers yang diterima di Medan, Senin (10/8).

Baca juga: Semester I - 2020, Pelindo 1 telah salurkan bantuan bina lingkungan dan program kemitraan untuk UMKM

Baca juga: Pelindo 1 optimistis kinerja TPK Pelabuhan Belawan tumbuh

Sementara itu, untuk segmen layanan penumpang, Pelindo 1 melayani 12.666 call kapal penumpang dengan layanan penumpang internasional sebanyak 2.834 dan layanan penumpang domestik sebanyak 9.832 call. 

Arus penumpang di seluruh terminal penumpang yang dikelola Pelindo 1 sampai dengan semester I ini mencapai 1.499.453 orang.
Semangat layananan  Petugas operasional Pelindo 1 menggunakan APD lengkap sesuai dengan Protokol Kesehatan, saat melakukan pelayanan penumpang yang naik/turun di Terminal Penumpang Bandar Deli Belawan. (ANTARA/HO).


Imron Eryandy menjelaskan bahwa pada semester II tahun 2020 ini Pelindo 1 menargetkan adanya pertumbuhan arus barang, peti kemas, maupun penumpang seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru dan komitmen pemerintah dalam implementasi penanganan COVID-19 serta upaya penanganan pemulihan ekonomi nasional.

“Kami memproyeksikan pertumbuhan arus barang sampai dengan Desember tahun 2020 naik 1,56 persen dari capaian tahun 2019 yaitu 37,4 juta ton dari 36,8 juta ton pada 2019. Untuk mendukung pencapaian target tersebut, beberapa program strategis telah disiapkan untuk mendongkrak arus barang dan penumpang yang juga diharapkan dapat memberikan pertumbuhan bagi ekonomi di wilayah operasional Pelindo 1 maupun ekonomi nasional,” tambahnya.

Upaya tersebut dilakukan melalui relaksasi penumpukan di terminal pelabuhan yang dapat menurunkan biaya logistik. Kebijakan tersebut diharapkan membantu meringankan beban pelanggan.

“Program strategis lainnya dilakukan melalui peningkatan kerja sama dengan mitra untuk memperluas pasar Pelindo 1, secara khusus di wilayah Pelindo 1 merupakan wilayah dengan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) dan Terminal Khusus (Tersus) terbesar di Indonesia untuk marine service. Begitu juga untuk kerja sama dalam bongkar muat curah kering, cair, dan general cargo dengan mitra baru dalam menambah pertumbuhan arus barang di pelabuhan yang dikelola Pelindo 1. Sebagai contoh, kerja sama mitra pemanfaatan dan pengoperasian Terminal Curah Kering di Pelabuhan Belawan,” jelas Imron Eryandy.

Program untuk peningkatan arus penumpang dilakukan dengan kerja sama terpadu antara Pelindo 1 dengan BUMN lain seperti: Damri dan Pelni. 

Selain itu, tentunya Pelindo 1 terus meningkatkan pelayanan prima salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di terminal penumpang, dan di semua lini bisnisnya selama adaptasi kebiasaan baru.

Pewarta: Septianda Perdana

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020