Ratusan masyarakat pendukung salah satu pasangan calon Bupati- Wakil Bupati "Pisang" di Tapanuli Selatan yang terlibat bentrok berhasil dihalau PAM Pengamanan Pilkada.

Kerusuhan itu, terjadi pada Kamis (30/7) akibat pendukung Paslon "Pisang" tidak terima hasil penghitungan suara di tingkat TPS yang dilakukan oleh KPPS. 

Aksi protes terus berlanjut hingga rekapitulasi perhitungan suara di tingkat KPU. Ratusan massa mulai kaum hawa dan adam semakin beringas. Anarkis. Kantor KPU dan petugas jadi sasaran pelemparan berbagai material.

Dengan kepiawaian dan kesigapan ratusan personel PAM Pengamanan dari unsur Kepolisian, Brimob, Dinas Perhubungan, Satpol PP kerusuhan berhasil diamankan. Satu korban pingsan langsung dibawa untuk dirawat.

Baca juga: Kapolres Tapanuli Selatan berharap Muara Purba Nauli dapat dicontoh desa lain

Petugas pengamanan dalam tindakannya memecah konsentarsi dibantu water canon menyemprotkan air tambah gas air mata membuat aksi ratusan massa pengunjukrasa mundur, dan situasi lokasi unjuk rasa berhasil diamankan.

Hanya saja situasi diatas digambarkan dalam sebuah simulasi PAM Pilkada 2020 yang digelar Polrer Tapanuli Selatan dengan mengambil lokasi di Lapangan Sarasi dua, Desa Bintuju, Kecamatan Angkola Muaratais wilayah hukum Polres Tapanuli Selatan.

Baca juga: Pedagang pasar di Tapsel dilarang berjualan bila tidak pakai masker

Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu, Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Roman Smaradhana Elhaj, Dandim 0212/TS Letkol Inf Akbar Nofrizal Yusananto, Danyon C Brimobdasu Kompol B Zega, Ketua KPU Tapanuli Selatan Panataran Simanjuntak, Ketua Bawaslu Tapanuli Selatan SL Simbolon, para camat, kepala desa, pemuda, mahasiswa hadir menyaksikan simulasi yang berjalan aman dan lancar tersebut.

Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Roman Smaradhana Elhaj usai acara dalam wawancara mengatakan ada 600 personel yang terlibat dalam simulasi PAM Pilkada ini. 

"Adegan yang ditampilkan mulai dari pengawalan atau pengamanan kotak hasil suara, dimana pendukung Paslon tidak mengakui hasil Pilkada," jelasnya. Demikian identifikasi masalah dalam masa tahapan Pilkada berlangsung belum tidak ada ditemukan.

Sementara Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu dalam kesempatan wawancara mengatakan berterimakasih atas diselenggarakannya simulasi sebagai langkah antisipasi awal terjadinya kemungkinan kemungkinan.

"Namun harapan kita semua proses demokrasi pemilihan kepala daerah Tapanuli Selatan pada 09 Desember 2020 mendatang saya pikir sama dengan harapan Pak Kapolres dan seluruh elemen masyarakat berjalan aman dan lancar," kata Bupati.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020