Kepala Seksi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumut Wilayah IV Tarutung, Manigor Lumbantoruan, mengatakan, kegiatan perburuan yang dilakukan demi mengungkap sosok makhluk yang mengisap darah hingga menyebabkan kematian ratusan ternak di Pargompulon, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, belum membuahkan hasil.

"Setelah sebulan perburuan, hingga saat ini, belum ada hasil. Tiga kamera pengintai yang dipasang di tiga titik berbeda belum berhasil menangkap gambar sosok makhluk yang mengisap darah ternak," terang Manigor kepada ANTARA, Kamis (16/7).

Baca juga: Ratusan ternak dimangsa makhluk haus darah di Taput, ini cerita pemilik

Baca juga: Misteri makhluk haus darah pemangsa ternak di Taput, mampu angkat beban 25 kg hingga bengkokkan besi

Dikatakan, kegiatan perburuan untuk mengungkap sosok makhluk yang pengisap darah ternak dimaksud masih tetap akan dilakukan.

"Dugaan kita masih tetap pada sejenis musang," ujarnya.

Adalah Binturong atau kucing beruang atau dalam istilah asing disebut "bearcat" yang diduga menjadi dalang pemangsaan ratusan ternak dengan cara mengisap darah mangsanya yang merupakan ternak milik Saut Simanjuntak di Pargompulon, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Taput.

Hal tersebut diungkapkan berdasarkan keterangan keluarga Simanjuntak yang pernah sepintas melihat makhluk pemangsa yang terlihat memiliki ekor panjang. 

Binturong atau kucing beruang atau dalam istilah asing disebut "bearcat" merupakan jenis satwa yang memiliki lima cakar.

Kucing beruang ini juga bisa memiliki berat tubuh hingga lebih dari 20 kg, dan memiliki ukuran panjang cakar 1,5-2 cm, berdasarkan sejumlah temuan jejak yang tertancap di atas permukaan tanah.

Jenis satwa ini juga diketahui memiliki bulu yang berwarna, mulai dari kecoklatan, hingga bulu berwarna hitam.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020