Permintaan kredit sektor pertanian dan industri pengolahan di Sumatera Utara mulai menunjukkan peningkatan diikuti dengan penurunan kredit bermasalah pada kedua sektor itu.
"Kenaikan permintaan kredit itu menunjukkan potensi kembali menggeliatnya perekonomian Sumut, " ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Selasa.
Permintaan kredit di sektor itu juga semakin menggembirakan, karena Kredit di sektor perdagangan dan konstruksi belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Baca juga: BNI dukung kemudahan bisnis bagi 400 investor Jepang di Indonesia
Baca juga: BI Sumut optimistis wajib PIN kartu kredit berjalan lancar
Dia tidak menyebutkan total penyaluran kredit di Sumut hingga Juni 2020, namun menjelaskan, sektor pertanian berkontribusi 21 persen dan industri pengolahan 19 persen dalam total kredit perbankan yang disalurkan hingga posisi Mei 2020.
"Sektor konstruksi masih hanya berkontribusi sebesar tiga persen," ujarnya.
Wiwiek menegaskan, sebelumnya dampak pandemi COVID-19, pertumbuhan kredit perbankan di Sumut secara menyeluruh mengalami perlambatan.
Kredit modal kerja misalnya melambat didorong pelemahan lapangan usaha industri pengolahan dan konstruksi.
Dengan terjadi penurunan kredit, maka pertumbuhan kredit perbankan di Sumut hingga Mei masih hanya di kisaran lima persen secara year on year (yoy).
"Semoga kredit sektor lainnya bergerak naik mengikuti sektor pertanian dan industri pengolahan, " ujar Wiwiek.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Kenaikan permintaan kredit itu menunjukkan potensi kembali menggeliatnya perekonomian Sumut, " ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Selasa.
Permintaan kredit di sektor itu juga semakin menggembirakan, karena Kredit di sektor perdagangan dan konstruksi belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Baca juga: BNI dukung kemudahan bisnis bagi 400 investor Jepang di Indonesia
Baca juga: BI Sumut optimistis wajib PIN kartu kredit berjalan lancar
Dia tidak menyebutkan total penyaluran kredit di Sumut hingga Juni 2020, namun menjelaskan, sektor pertanian berkontribusi 21 persen dan industri pengolahan 19 persen dalam total kredit perbankan yang disalurkan hingga posisi Mei 2020.
"Sektor konstruksi masih hanya berkontribusi sebesar tiga persen," ujarnya.
Wiwiek menegaskan, sebelumnya dampak pandemi COVID-19, pertumbuhan kredit perbankan di Sumut secara menyeluruh mengalami perlambatan.
Kredit modal kerja misalnya melambat didorong pelemahan lapangan usaha industri pengolahan dan konstruksi.
Dengan terjadi penurunan kredit, maka pertumbuhan kredit perbankan di Sumut hingga Mei masih hanya di kisaran lima persen secara year on year (yoy).
"Semoga kredit sektor lainnya bergerak naik mengikuti sektor pertanian dan industri pengolahan, " ujar Wiwiek.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020