Seorang warga Sibolga berinisila NT (58) yang tinggal di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, dinyatakan positif COVID-19 setelah keluar hasil Swab dari RSU-USU Medan.
Setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Multatuli, Medan, korban akhirnya meninggal dunia, Rabu (1/7).
Baca juga: Bupati harapkan sarjana-sarjana handal lahir lewat program beasiswa Pemkab Tapteng
Baca juga: Kapolres Tapteng antarkan langsung bantuan sembako untuk lansia di Aek Lobu
Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani sekaligus Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Tapanuli Tengah, dalam temu pers yang dilangsungkan di rumah dinasnya, Rabu (1/7) malam, menyampaikan berita duka tersebut.
“Kami menyampaikan berita duka, bahwa satu orang masyarakat kita, berinisial NT, (58), perempuan, telah meninggal dunia di Medan dan telah dikebumikan sesuai Protokoler Penanganan Jenajah COVID-19,” kata Bupati.
Pasien tersebut sempat mengeluh batuk selama tiga hari berturut-turut disertai sesak, kadar gula darah naik hingga 500 dan lainnya. Pasien dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Metta Medika Sibolga pada tanggal 24 Juni 2020. Lalu dirujuk ke RSU Multatuli, Medan, dengan status PDP.
“Sebelum dirujuk, pasien sempat dinyatakan nonreaktif dari hasil rapid test yang dilakukan oleh pihak RSU Metta Medika Sibolga. Namun saat dilakukan uji sampel test Sweb di Medan, almarhumah dinyatakan Positif COVID-19,” sebut Bakhtiar.
Sementara itu riwayat perjalanan almarhum sesuai pengakuan pihak keluarganya, sama sekali tidak pernah melakukan perjalanan keluar kota. Dia bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah karyawan Labuhan Angin.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga diri, menjaga kebersihan dan lingkungan. Kalau ada keluhan segera melapor ke rumah sakit terdekat,” imbuh Bupati.
Dengan meninggalnya PDP tersebut, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Tapteng sudah mengisolasi keluarga NT, yang jumlahnya disebutkan sekitar sembilan orang.
Sementara itu sesuai dengan data Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), almarhum adalah warga Pancuran Bambu, Kelurahan Sibolga Sambas, Kota Sibolga. Namun tinggal di Kelurahan Sibuluan Nalambok di rumah adiknya, dan kadang-kadan pulang ke Sibolga ke rumah anaknya.
Berdasarkan surat keterangan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yang ditujukan ke Dinas Kesehatan Tapteng dijelaskan, pemeriksaan sampel dengan metode RT-PCR pada pasien yang diambil pada tanggal 25 Juni 2020 dan terima hasil pada 30 Juni 2020, disebutkan Positif Sars Cov2 (COVID-19).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Multatuli, Medan, korban akhirnya meninggal dunia, Rabu (1/7).
Baca juga: Bupati harapkan sarjana-sarjana handal lahir lewat program beasiswa Pemkab Tapteng
Baca juga: Kapolres Tapteng antarkan langsung bantuan sembako untuk lansia di Aek Lobu
Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani sekaligus Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Tapanuli Tengah, dalam temu pers yang dilangsungkan di rumah dinasnya, Rabu (1/7) malam, menyampaikan berita duka tersebut.
“Kami menyampaikan berita duka, bahwa satu orang masyarakat kita, berinisial NT, (58), perempuan, telah meninggal dunia di Medan dan telah dikebumikan sesuai Protokoler Penanganan Jenajah COVID-19,” kata Bupati.
Pasien tersebut sempat mengeluh batuk selama tiga hari berturut-turut disertai sesak, kadar gula darah naik hingga 500 dan lainnya. Pasien dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Metta Medika Sibolga pada tanggal 24 Juni 2020. Lalu dirujuk ke RSU Multatuli, Medan, dengan status PDP.
“Sebelum dirujuk, pasien sempat dinyatakan nonreaktif dari hasil rapid test yang dilakukan oleh pihak RSU Metta Medika Sibolga. Namun saat dilakukan uji sampel test Sweb di Medan, almarhumah dinyatakan Positif COVID-19,” sebut Bakhtiar.
Sementara itu riwayat perjalanan almarhum sesuai pengakuan pihak keluarganya, sama sekali tidak pernah melakukan perjalanan keluar kota. Dia bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah karyawan Labuhan Angin.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga diri, menjaga kebersihan dan lingkungan. Kalau ada keluhan segera melapor ke rumah sakit terdekat,” imbuh Bupati.
Dengan meninggalnya PDP tersebut, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Tapteng sudah mengisolasi keluarga NT, yang jumlahnya disebutkan sekitar sembilan orang.
Sementara itu sesuai dengan data Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), almarhum adalah warga Pancuran Bambu, Kelurahan Sibolga Sambas, Kota Sibolga. Namun tinggal di Kelurahan Sibuluan Nalambok di rumah adiknya, dan kadang-kadan pulang ke Sibolga ke rumah anaknya.
Berdasarkan surat keterangan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yang ditujukan ke Dinas Kesehatan Tapteng dijelaskan, pemeriksaan sampel dengan metode RT-PCR pada pasien yang diambil pada tanggal 25 Juni 2020 dan terima hasil pada 30 Juni 2020, disebutkan Positif Sars Cov2 (COVID-19).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020