Petani Desa Gurgur Aek Raja, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara memanen kentang yang dibudidayakannya diatas lahan seluas 0,5 hektare.
"Produktifitasnya 900 kilogram (kg)," kata mahasiswa Polbangtan Medan Anggreani Samosir dan Frand Hagi Samosir yang menghubungi, Sabtu (27/6) yang turut mendampingi petani panen kentang.
Baca juga: BPM-BEM-HMJ Pertanian dan Perkebunan Polbangtan Medan dilantik
Baca juga: PWMP Koordinasi Polbangtan Medan rapat evaluasi secara "online"
Baca juga: Direktur Polbangtan Medan ikut dampingi Mentan panen perdana bawang putih di Humbahas
Selesai panen, tutur Anggreani, kentang hasil panen petani Desa Gurgur Aek Raja langsung dijual ke tengkulak untuk kebutuhan hidup dengan harga satu kilogramnya 5-6 ribu rupiah.
Keterlibatan Polbangtan Medan sendiri dalam pendampingan petani merupakan tugas akademik apalagi semasa belajar secara online sehingga memiliki waktu luang bersama petani.
"Mudah-mudahan petani dapat merasakan manfaat kehadiran kita sekaligus membagi ilmu demi peningkatan produktifitas petani utamnya di daerah itu," tutup Anggreani.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Produktifitasnya 900 kilogram (kg)," kata mahasiswa Polbangtan Medan Anggreani Samosir dan Frand Hagi Samosir yang menghubungi, Sabtu (27/6) yang turut mendampingi petani panen kentang.
Baca juga: BPM-BEM-HMJ Pertanian dan Perkebunan Polbangtan Medan dilantik
Baca juga: PWMP Koordinasi Polbangtan Medan rapat evaluasi secara "online"
Baca juga: Direktur Polbangtan Medan ikut dampingi Mentan panen perdana bawang putih di Humbahas
Selesai panen, tutur Anggreani, kentang hasil panen petani Desa Gurgur Aek Raja langsung dijual ke tengkulak untuk kebutuhan hidup dengan harga satu kilogramnya 5-6 ribu rupiah.
Keterlibatan Polbangtan Medan sendiri dalam pendampingan petani merupakan tugas akademik apalagi semasa belajar secara online sehingga memiliki waktu luang bersama petani.
"Mudah-mudahan petani dapat merasakan manfaat kehadiran kita sekaligus membagi ilmu demi peningkatan produktifitas petani utamnya di daerah itu," tutup Anggreani.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020