Citra satelit menunjukkan China membawa mesin-mesin, memotong jalan setapak ke lereng Gunung Himalaya dan bahkan mungkin membendung sungai, beberapa hari sebelum pecah bentrokan dengan India pada awal pekan ini.
Gambar-gambar yang diambil pada Selasa (16/6), sehari setelah tentara kedua negara terlibat dalam pertempuran di Lembah Galwan yang dingin, menunjukkan peningkatan aktivitas sejak seminggu sebelumnya.
Foto-foto satelit yang diambil oleh perusahaan pencitraan bumi, Planet Labs, dan diperoleh Reuters, menunjukkan tanda-tanda kegiatan mengubah lanskap lembah melalui pelebaran jalur, pengerukan, dan membuat penyeberangan sungai, kata seorang pakar.
Baca juga: 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China
Baca juga: Trump teken RUU tentang sanksi atas perlakuan China terhadap Muslim Uighur
Gambar-gambar itu menunjukkan keberadaan mesin-mesin di sepanjang pegunungan dan di Sungai Galwan.
"Kalau dilihat di Planet, sepertinya China sedang membangun jalan di lembah dan mungkin membendung sungai," kata Jeffrey Lewis, direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Institut Studi Internasional Middlebury California.
"Ada satu ton kendaraan di kedua sisi (LAC) - meskipun tampaknya ada jauh lebih banyak di sisi China. Saya menghitung 30-40 kendaraan India dan lebih dari 100 kendaraan di sisi China," ujar dia.
India mengatakan 20 tentaranya tewas dalam serangan yang direncanakan oleh pasukan China pada Senin malam (15/6), saat para pejabat tinggi militer telah sepakat untuk meredakan ketegangan di Garis Kendali Aktual (LAC), atau perbatasan yang disengketakan antara dua tetangga bersenjata nuklir itu.
China menolak tuduhan tersebut dan menyalahkan tentara garis depan India karena memprovokasi konflik yang terjadi pada ketinggian 4.300 meter di Himalaya barat.
Perbatasan sepanjang 4.056 kilometer antara India dan China membentang melalui gletser, gurun salju, dan sungai di barat ke pegunungan berhutan lebat di timur.
Lembah Galwan adalah daerah yang gersang dan bermedan tidak ramah, tempat beberapa prajurit dikerahkan di punggung bukit yang curam.
Wilayah itu dianggap penting karena mengarah ke Aksai Chin, dataran tinggi yang disengketakan, yang diklaim oleh India tetapi dikendalikan oleh China.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Gambar-gambar yang diambil pada Selasa (16/6), sehari setelah tentara kedua negara terlibat dalam pertempuran di Lembah Galwan yang dingin, menunjukkan peningkatan aktivitas sejak seminggu sebelumnya.
Foto-foto satelit yang diambil oleh perusahaan pencitraan bumi, Planet Labs, dan diperoleh Reuters, menunjukkan tanda-tanda kegiatan mengubah lanskap lembah melalui pelebaran jalur, pengerukan, dan membuat penyeberangan sungai, kata seorang pakar.
Baca juga: 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China
Baca juga: Trump teken RUU tentang sanksi atas perlakuan China terhadap Muslim Uighur
Gambar-gambar itu menunjukkan keberadaan mesin-mesin di sepanjang pegunungan dan di Sungai Galwan.
"Kalau dilihat di Planet, sepertinya China sedang membangun jalan di lembah dan mungkin membendung sungai," kata Jeffrey Lewis, direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Institut Studi Internasional Middlebury California.
"Ada satu ton kendaraan di kedua sisi (LAC) - meskipun tampaknya ada jauh lebih banyak di sisi China. Saya menghitung 30-40 kendaraan India dan lebih dari 100 kendaraan di sisi China," ujar dia.
India mengatakan 20 tentaranya tewas dalam serangan yang direncanakan oleh pasukan China pada Senin malam (15/6), saat para pejabat tinggi militer telah sepakat untuk meredakan ketegangan di Garis Kendali Aktual (LAC), atau perbatasan yang disengketakan antara dua tetangga bersenjata nuklir itu.
China menolak tuduhan tersebut dan menyalahkan tentara garis depan India karena memprovokasi konflik yang terjadi pada ketinggian 4.300 meter di Himalaya barat.
Perbatasan sepanjang 4.056 kilometer antara India dan China membentang melalui gletser, gurun salju, dan sungai di barat ke pegunungan berhutan lebat di timur.
Lembah Galwan adalah daerah yang gersang dan bermedan tidak ramah, tempat beberapa prajurit dikerahkan di punggung bukit yang curam.
Wilayah itu dianggap penting karena mengarah ke Aksai Chin, dataran tinggi yang disengketakan, yang diklaim oleh India tetapi dikendalikan oleh China.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020