Polbangtan Medan - Pusdiktan - Pustaka Kementan berkolaborasi mengadakan virtual literacy & live agriculture in action yang dimoderatori Wakil Direktur I Polbangtan Medan Nurliana Harahap dengan berbagai narasumber.

Salah satu narasumber Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini, Jumat (19/6) mengatakan kolaborasi virtual melalui aplikasi zoom membahas secara umum berbagai program, masalah serta perkembangan SDM terkait pertanian negara kita di tengah COVID-19.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah mengingatkan pertanian Indonesia harus berorientasi pada pertanian maju, mandiri dan modern yang bertumpu pada SDM pertanian. Kementan bertanggungjawab dalam menjaga ketahanan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia.

Baca juga: Mahasiswa Polbangtan Medan dampingi petani Langkat bertanam sawi

Baca juga: Maksimalisasi ketahanan pangan, Mahasiswa Polbangtan Medan bantu petani Toba Samosir panen padi

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui BPPSDMP yang menaungi tujuh Politeknik dan tiga SMK-PP juga selalu mendorong adanya gerakan literasi yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM.

Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa penyuluhan, pendidikan dan pelatihan tiga pilar utama pembangunan SDM Pertanian. Unggulnya SDM pelaku pembangunan pertanian, bukan hanya ASN dari pusat sampai daerah saja, tetapi pelaku utama dan pelaku usaha, serta stakeholder pertanian lainnya.

Menindaklanjuti arahan Mentan juga BPPSDMP, Polbangtan Medan saat ini, kata Yuliana, telah memanfaatkan lahan-lahan yang tersedia dalam memenuhi pangan bagi warga Polbangtan Medan melalui program Kampus Mandiri Pangan.

"Latar belakang program ini selain menjalankan tupoksi utama sebagai salah satu pendidikan Kedinasan Program Diploma IV di bawah Kementan, Polbangtan Medan juga aktif dalam mendukung pembangunan pertanian khususnya dalam upaya pencapaian kedaulatan pangan," jelasnya dalam kegiatan virtual itu.

Dijelaskannya, bahwa tujuan program Kampus Mandiri menyediakan sarana pembelajaran bagi mahasiswa, menyediakan salah satu plot percontohan bagi masyarakat, dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan di kawasan kampus.

"Dalam pelaksanaan kita melibatkan dunia usaha dan dunia industri diantaranya dengan PT East West Seed (Panah Merah), PT Bisi Internasional dan PT Petrokimia Gresik," terangnya.

Beberapa hasil dari program Kampus Mandiri Pangan yang diselenggarakan yaitu padi sawah, jagung manis, ikan lele, sayur urban farming, sayur hidroponik, tanaman tin dan bunga telang.

"Kita menyadari betul situasi Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak kepada masyarakat namun juga pada sosial ekonomi masyarakat.

Sisi lain imunitas tubuh mendorong pertahanan tubuh supaya kuat sangat diperlukan makan yang sehat, pola makan yang baik dan terus menjaga kebersihan," ujarnya.

Karenanya, melalui program Kampus Mandiri Pangan minimal dapat membantu serta mendorong terwujudnya program pemerintah dalam ketersediaan pangan nasional ditengah pandemi COVID-19, sebutnya.

Support anak muda menjadi petani millenial

Narasumbernya lain Inneke mewakili Kepala Pusat Pendidikan Pertanian dan  Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Abdul Basit, Kasubbag Pengelolaan SDM Perpustakaan PUSTAKA Widaryono.

Inneke juga menyampaikan dukungan pendidikan untuk ketahanan pangan nasional seperti mensupport anak-anak muda menjadi petani milenial untuk berwirausaha dibidang pertanian dan peduli kepada masyarakat dengan melibatkan petani sebagai mitra. Anak muta petani milenial tidak muncul begitu saja.

“Ada yang mendasari mereka untuk bisa melakukan itu. Seperti karakter yang di bentuk di pendidikan dan minat untuk bertani yang juga dibentuk di pendidikan. Dukungan dari Kementan adalah dengan memberikan program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) melalui akses permodalan dan kewirausahaan, pendampingan petani di wilayah perbatasan dan sentra produksi pangan , penyelarasan kurikulum dan pengembangan Tefa dengan Dudi, Program Yess,” kata Inneke

Sementara Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Abdul Basit dalam penjelasannya menyampaikan perpustakaan dan penyebaran teknologi pertanian memiliki 4 gedung yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat diantaranya gedung Perpustakaan Pertanian, Perpustakaan dan Pengetahuan Pertanian Digital (P3D), Museum Tanah dan Pertanian serta Taman Baca Pustaka.

"Perpustakaan Pertanian menjadi hububungan lintas stakeholders untuk transformasi pengetahuan berbasis inklusi sosial. Untuk melihat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian secara online dapat membuka websitenya di pustaka.pertanian.go.id." jelas Basit.

Sedang Kasubbag Pengelolaan SDM Perpustakaan PUSTAKA Widaryono dalam materinya menyampaikan bahwa petani Indonesia terutama perlu mengetahui teknologi, bibit unggul, sistem perairan, jaringan pemasaran, informasi harga dan lainnya.

Widaryono lebih lanjut menyampaikan bahwa petani dapat memperoleh beberapa sumber informasi online dari web pusat perpustakaan Kementan seperti menu katalog Induk BPPSDMP, Cybext, Jurnal online, Repository Online dan lainnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020