Kelompok Wanita Tani (KWT) Mardomu Tahi di Kelurahan Baringin, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan panen Bawang Merah Batu Ijo bantuan Kementrian Pertanian Tahun Anggaran 2020.

"Hasilnya setelah dilakukan pengubinan mencapai 15,2 ton per hektare (ha)," kata WKPP Baringin Rahdian Pakpahan menghubungi ANTARA, Senin (8/6).

Umur panen varietas bawang merah batu ijo ini sekitar 65 hari setelah penanam bibit. "Ditingkat pengumpul petani menjualnya seharga Rp42 ribu/kg, dipasaran dihargai Rp60 ribu/kg," katanya.

Baca juga: Minimalisir pengeluaran, mahasiswa Polbangtan Medan ajak petani Bengkulu tanam cabai

Baca juga: Mahasiswa Polbangtan ajak masyarakat lebih produktif ditengah COVID-19

Sementara pimpinan BPP Sipirok Junna mengatakan selama proses budidaya bawang merah ini petani wilayah kerjanya menerapkan pemakaian pupuk berimbangmenggunakan unsur hara magro dan migro.

"Metode pengendalian hama dan penyakit petani diarahkan berdasarkan lapangan, dan penyiraman rutin. Soalnya, khawatir terserang penyakit embun jelaga mengingat pagi hari Sipirok berembun," katanya.

PPL dan BPP lebih jauh berharap agar anggota kelompok tani dapat menjadikan sebagian hasil panen bawang ini dijadikan sebagai bibit dan modal bagi kelompok mengingat potensi bididaya bawang merah di WKPP Baringin sangat bagus.

"Hadir juga dalam panen perdana bawang merah batu ijo diatas lahan 0,25 ha ini PPL se Kecamatan Sipirok, Mahasiswa Polbangtan Medan selaku pendampingan petani di tengah COVID-19 anggota KWT Haholongan," ujarnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020