Mengusir kebosanan selama berdiam diri di rumah atau stay at home akibat COVID-19 berbagai hal positif bisa dilakukan seperti halnya Yudistira Pratama.
Selama COVID-19, selain mengikuti pelajaran secara online Mahasiswa Polbangtan Medan ini manfaatkan sisa waktu untuk budidaya Bunga Piladang.
Sekarang, Yudistira yang menghubungi, Jumat (12/6) mengatakan dia telah menghiasi pekarangan rumah tinggalnya di Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau Bunga Piladang (solenostemon scutellarioides).
Baca juga: Masa COVID-19, petani Pulau Brayan keluhkan hama dan penyakit pada padi
Baca juga: Polbangtan Medan jalankan respon Mentan menyongsong normal baru
"Bunga ini diyakini berfungi sebagai obat. Daunnya untuk obat ambeien, diabetes melitus, demam, diare (sakit perut), datang bulan terlambat, dan bisul. Lebih dari itu memperindah halaman rumah. Harga jualnya pun lumayan," jelasnya.
Cara menanam dan merawatnya cukup mudah dengan cukup mematahkan batangnya lalu tanam di dalam polybag atau pot yang sudah di isi tanah gembur.
"Saat ini masyarakat di alamat tempat tinggalnya sudah banyak yang membudidayakan bungan piladang ini. "Harapan saya Polbangtan melakukannya," harapnya.
Kegiatan budidaya selama pandemi tidak lepas motivasi pihak Polbangtan Medan serta membantu program pemerintah dimana Kepala BPPSDM Pertanian Kementan, Prof Dr Ir Dedi Nursyamsi, M.Agr, mengatakan di masa pandemi COVID-19 petani juga dapat memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman yang bermanfaat seperti rempah-rempah dan obat-obatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Selama COVID-19, selain mengikuti pelajaran secara online Mahasiswa Polbangtan Medan ini manfaatkan sisa waktu untuk budidaya Bunga Piladang.
Sekarang, Yudistira yang menghubungi, Jumat (12/6) mengatakan dia telah menghiasi pekarangan rumah tinggalnya di Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau Bunga Piladang (solenostemon scutellarioides).
Baca juga: Masa COVID-19, petani Pulau Brayan keluhkan hama dan penyakit pada padi
Baca juga: Polbangtan Medan jalankan respon Mentan menyongsong normal baru
"Bunga ini diyakini berfungi sebagai obat. Daunnya untuk obat ambeien, diabetes melitus, demam, diare (sakit perut), datang bulan terlambat, dan bisul. Lebih dari itu memperindah halaman rumah. Harga jualnya pun lumayan," jelasnya.
Cara menanam dan merawatnya cukup mudah dengan cukup mematahkan batangnya lalu tanam di dalam polybag atau pot yang sudah di isi tanah gembur.
"Saat ini masyarakat di alamat tempat tinggalnya sudah banyak yang membudidayakan bungan piladang ini. "Harapan saya Polbangtan melakukannya," harapnya.
Kegiatan budidaya selama pandemi tidak lepas motivasi pihak Polbangtan Medan serta membantu program pemerintah dimana Kepala BPPSDM Pertanian Kementan, Prof Dr Ir Dedi Nursyamsi, M.Agr, mengatakan di masa pandemi COVID-19 petani juga dapat memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman yang bermanfaat seperti rempah-rempah dan obat-obatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020