Pasca harimau memakan sapi warga Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, bila belum juga beranjak dari lokasi maka akan dilakukan pengusiran memakai mercon (petasan).
Hal itu disampaikan Kepala Seksi SPTN Wilayah V Bukit Lawang Palber Turnip, Senin, dimana telah meninjau langsung dari kamera trap terlihat jelas hewan buas itu kembali menyantap hewan buruannya tadi.
"Benar, harimau sumatera berukuran dewasa terekam kamera pengintai dari lembaga stay wild mitra TNGL hanya tersisa kepala sementara bagian lain telah ludes disantap," katanya.
Baca juga: Petugas gabungan pasang kamera trap di lokasi sapi yang dimangsa harimau Bahorok Langkat
Baca juga: Sapi milik warga Lau Damak Bahorok Langkat dimangsa harimau
Disinggung tentang kemiripan satwa buas yang pernah memangsa ternak sapi warga Desa Timbang Lawan Kecamatan Bahorok beberapa waktu yang lalu, Turnip tidak menampik namun ahli yang akan merumuskan hal itu.
Dijelaskannya selain kamera trap personel Polhut serta petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) kita tempatkan, siagakan dengan senjata api lima hari ke depan. Dimana warga yang merasa khawatir beraktifitas ke kebun silahkan koordinasi dengan personel.
Kearifan lokal sangat mendukung kenyamanan masyarakat dan kelangsungan hidup satwa liar. Diperkirakan dua hari ke depan sisa bangkai ternak akan habis disantap harimau dan kita akan lakukan pengusiran dengan dentuman mercon (petasan) jika harimau masih berada di sekitar itu, ujarnya.
"Belum ada anggaran untuk kompensasi dari TNGL tentang konflik satwa diluar kawasan namun kita akan berkoordinasi dengan mitra pemerhati satwa," imbuh Turnip.
Diperkirakan 20-an ekor harimau hidup bebas di kawasan TNGL wilayah V," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hal itu disampaikan Kepala Seksi SPTN Wilayah V Bukit Lawang Palber Turnip, Senin, dimana telah meninjau langsung dari kamera trap terlihat jelas hewan buas itu kembali menyantap hewan buruannya tadi.
"Benar, harimau sumatera berukuran dewasa terekam kamera pengintai dari lembaga stay wild mitra TNGL hanya tersisa kepala sementara bagian lain telah ludes disantap," katanya.
Baca juga: Petugas gabungan pasang kamera trap di lokasi sapi yang dimangsa harimau Bahorok Langkat
Baca juga: Sapi milik warga Lau Damak Bahorok Langkat dimangsa harimau
Disinggung tentang kemiripan satwa buas yang pernah memangsa ternak sapi warga Desa Timbang Lawan Kecamatan Bahorok beberapa waktu yang lalu, Turnip tidak menampik namun ahli yang akan merumuskan hal itu.
Dijelaskannya selain kamera trap personel Polhut serta petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) kita tempatkan, siagakan dengan senjata api lima hari ke depan. Dimana warga yang merasa khawatir beraktifitas ke kebun silahkan koordinasi dengan personel.
Kearifan lokal sangat mendukung kenyamanan masyarakat dan kelangsungan hidup satwa liar. Diperkirakan dua hari ke depan sisa bangkai ternak akan habis disantap harimau dan kita akan lakukan pengusiran dengan dentuman mercon (petasan) jika harimau masih berada di sekitar itu, ujarnya.
"Belum ada anggaran untuk kompensasi dari TNGL tentang konflik satwa diluar kawasan namun kita akan berkoordinasi dengan mitra pemerhati satwa," imbuh Turnip.
Diperkirakan 20-an ekor harimau hidup bebas di kawasan TNGL wilayah V," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020