Bupati Tapanuli Utara sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Nikson Nababan mengatakan, proses pembangunan lebih kurang sebanyak 60 ruang isolasi suspect corona di RSUD Tarutung yang menelan biaya sekitar Rp.2 miliar akan dikebut rampung dalam satu minggu ke depan.
"Dalam 10 hari ke depan, pembangunan ruang isolasi COVID-19 akan dirampungkan," terang Nikson di tengah agenda peninjauannya, Jumat (1/5).
Baca juga: Kondisi kesehatan 48 petugas medis yang reaktif tes cepat COVID-19 stabil
Baca juga: Laga kambing Nissan Xtrail-pickup Grandmax, Bambang dan Minanijar tewas
Lebih kurang 32 ruangan isolasi dari jumlah total 60 ruangan lebih akan diperuntukkan bagi suspect dalam status Pasien Dalam Pengawasan, sementara sisanya disiapkan untuk mengisolasi suspect dalam status Orang Dalam Pemantauan atau Orang Tanpa Gejala.
Namun, seandainya ada lonjakan jumlah suspect dan mengharuskan penambahan jumlah ruang isolasi, keberadaan puluhan rumah-rumah dokter dan lainnya di kompleks RSUD Tarutung juga akan dialihfungsikan untuk mengakomodir kebutuhan ruang isolasi.
"Saat kondisi terburuk tersebut, kita akan siapkan tempat hunian bagi para dokter di luar kompleks RSUD Tarutung," tegas Nikson.
Menurut Nikson, realisasi pembangunan puluhan ruang isolasi di RSUD Tarutung merupakan langkah dalam menyiasati kebutuhan ruang isolasi penanganan COVID-19 pascapenolakan warga terkait rencana dimaksud yang awalnya akan dibangun di Sipoholon dan Siarangarang Tarutung.
"Seluruh ruangan isolasi dipastikan sesuai standar ruang isolasi penanganan COVID-19, baik itu terkait sarana prasarana dalam dan luar ruangan," imbuhnya.
Di tengah agenda peninjauan, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Taput, Budiman Gultom yang turut mengikuti kegiatan bersama Sekdakab Indra Simaremare, dan Kadis Kesehatan Alexander Gultom mengungkapkan, pembangunan 60 lebih ruang isolasi tersebut menelan pembiayaan sebesar kurang lebih Rp.2 miliar.
"Besaran dana pembangunannya lebih kurang Rp.2 miliar. Mudah-mudahan target penyelesaian sesuai dengan harapan Pak Bupati," tukasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Dalam 10 hari ke depan, pembangunan ruang isolasi COVID-19 akan dirampungkan," terang Nikson di tengah agenda peninjauannya, Jumat (1/5).
Baca juga: Kondisi kesehatan 48 petugas medis yang reaktif tes cepat COVID-19 stabil
Baca juga: Laga kambing Nissan Xtrail-pickup Grandmax, Bambang dan Minanijar tewas
Lebih kurang 32 ruangan isolasi dari jumlah total 60 ruangan lebih akan diperuntukkan bagi suspect dalam status Pasien Dalam Pengawasan, sementara sisanya disiapkan untuk mengisolasi suspect dalam status Orang Dalam Pemantauan atau Orang Tanpa Gejala.
Namun, seandainya ada lonjakan jumlah suspect dan mengharuskan penambahan jumlah ruang isolasi, keberadaan puluhan rumah-rumah dokter dan lainnya di kompleks RSUD Tarutung juga akan dialihfungsikan untuk mengakomodir kebutuhan ruang isolasi.
"Saat kondisi terburuk tersebut, kita akan siapkan tempat hunian bagi para dokter di luar kompleks RSUD Tarutung," tegas Nikson.
Menurut Nikson, realisasi pembangunan puluhan ruang isolasi di RSUD Tarutung merupakan langkah dalam menyiasati kebutuhan ruang isolasi penanganan COVID-19 pascapenolakan warga terkait rencana dimaksud yang awalnya akan dibangun di Sipoholon dan Siarangarang Tarutung.
"Seluruh ruangan isolasi dipastikan sesuai standar ruang isolasi penanganan COVID-19, baik itu terkait sarana prasarana dalam dan luar ruangan," imbuhnya.
Di tengah agenda peninjauan, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Taput, Budiman Gultom yang turut mengikuti kegiatan bersama Sekdakab Indra Simaremare, dan Kadis Kesehatan Alexander Gultom mengungkapkan, pembangunan 60 lebih ruang isolasi tersebut menelan pembiayaan sebesar kurang lebih Rp.2 miliar.
"Besaran dana pembangunannya lebih kurang Rp.2 miliar. Mudah-mudahan target penyelesaian sesuai dengan harapan Pak Bupati," tukasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020